Scroll Untuk Lanjut Membaca
BOALEMOBUDAYAGORONTALO

Umat Hindu di Bongo 4 Upacara Tawur Agung Kesanga Jelang Nyepi

310
×

Umat Hindu di Bongo 4 Upacara Tawur Agung Kesanga Jelang Nyepi

Sebarkan artikel ini
Upacara Kesanga
Prosesi upacara Tawur Agung Kesanga di Desa Bongo 4, Kecamatan Paguyaman. Foto: Kris/ Dulohupa.

Dulohupa.id – Sehari menjelang Perayaan tahun baru saka 1945 atau hari raya Nyepi, Umat Hindu Di Desa Bongo 4, Kecamatan Paguyaman, Boalemo Laksanakan upacara Tawur Agung Kesanga.

Pelaksanaan Upacara tawur agung kesanga yang dilaksanakan sehari sebelum perayaan hari raya Nyepi bertujuan untuk bertujuan untuk membersihkan Buana Agung (alam semesta) dan Buana Alit (tubuh manusia) serta menetralisir unsur-unsur negatif yang ada di Desa atau lingkungan sekitar.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Desa Bongo 4, Wayan Srinata mengatakan Prosesi Tawur Agung Kesanga merupakan rangkaian upacara yang dilakukan jelang perayaan Nyepi.

Sebelumnya diawali dari upacara Melasti dan selanjutnya Penyucian Bhuana Alit dan Bhuana Agung atau upacara Tawur Agung Kesanga. Srinata Juga menyampaikan bahwa usai pelaksanaan upacara tawur Agung, akan dilanjutkan dengan acara pawai ogoh-ogoh dan akan diarak keliling Desa.

“Rangkain sebelum hari Suci Nyepi ini telah kita lakukan dari Melasti, tawur agung , dan sore nanti akan di lakukan pengerupukan dengan pawai ogoh-ogoh yang akan kita arak keliling desa,” Tutur Srinata, Selasa (21/03/2023).

Lebih lanjut, Srinata pun menjelaskan bahwa Upacara Tawur Agung Kesanga merupakan upacara bhuta yadnya dan keselarasan alam dengan makna untuk memotivasi umat hindu secara ritual dan spiritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan.

“Selain itu, upacara ini sebenarnya juga bertujuan untuk melepaskan sifat-sifat serakah yang melekat pada diri manusia,” ujar Srinata

Setelah selesai melaksanakan segala rangkaian upacara umat Hindu akan melakukan catur brata penyepian tahun baru Saka 1945 . Catur Brata Penyepian yaitu 4 pantangan yang wajib dilaksanakan dan dipatuhi umat Hindu, di antaranya amati karya (tidak boleh bekerja), amati geni (tidak boleh menyalahkan api), amati lelungan (tidak boleh bepergian), dan amati lelanguan ( tidak boleh ada hiburan).

Reporter: Kris