Dulohupa.id – Hampir luput dalam ingatan, tragedi 02 Desember 2004 di pUniversitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi catatan sejarah kelam bagi dunia pendidikan di Gorontalo.
Tepat 20 tahun silam (02 Desember 2004 – 02 Desember 2024), dunia pendidikan di Gorontalo diguncang dengan peristiwa yang memilukan.
Salah seorang saksi sejarah di hari itu, Rizki Tri Ramadanto Dunggio mengatakan bahwa momen yang sangat kelam untuk dunia pendidikan di Gorontalo tepat pada hari ini.
“Pukul 10.00 pagi suasana kampus UNG yang begitu sepi, berhubung disaat itu lagi masuk waktu ujian semester, sehingga aktivitas kampus disaat itu lenggang. Tiba-tiba di kagetkan dengan teriakan-teriakan, dan umpatan-umpatan caci maki oleh segerombolan orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Anti Anarkis (AMAN),” ujar Rizki kepada Dulohupa, Senin (02/12/2024).
Kata Rizki, para gerombolan itu dengan menggunakan 5 armada truck serta beberapa unit roda 2 berhenti di depan CIC UNG (sekarang menjadi gedung Fakultas Ilmu Pendidikan) dan kemudian masuk menyerbu kedalam kampus UNG (Fakultas MIPA).
“Mereka memecahkan kaca-kaca gedung, Kursi dan meja perkuliahan dirusak serta mengejar mahasiswa-mahasiswi yang saat itu berada dalam ruangan kelas,” imbuhnya.
“Mereka para gerombolan preman yang mengatasnamakan dirinya AMAN, merangsek sampai dengan kantor Rektorat UNG, dengan bersenjatakan barang tajam (parang, lilang, badik dan ekor pari),” tambah Rizki.
Jelasnya lagi, para mahasiswa pada saat itu mencoba memberikan perlawanan dengan bermodalkan batu maupun barang apa saja yg bisa dilemparkan ke arah para perusuh tersebut.