Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
FeatureRamadan

Kisah Masjid Hunto di Gorontalo yang Dibangun Sebagai Mahar Pernikahan

×

Kisah Masjid Hunto di Gorontalo yang Dibangun Sebagai Mahar Pernikahan

Sebarkan artikel ini
Masjid Hunto Gorontalo
Kondisi Masjid Hunto Sultan Amay di Gorontalo hingga saat ini. Foto/Dulohupa

Dulohupa.idMasjid Hunto Sultan Amay terletak di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Konon masjid ini menjadi bukti sejarah masuknya islam pertama di Gorontalo.

Ketua Ta’mirul Masjid Hunto Sultan Amay, Syamsuri Kaluku menjelaskan, masjid ini dibangun oleh Raja Sultan Amay pada tahun 1495 Masehi sebagai syarat mahar pernikahannya dengan seorang putri raja bernama Boki Autango, anak dari Raja Palasa beragama muslim di Provinsi Sulawesi Tengah.

Syamsuri mengatakan, masjid ini dibangun juga bertujuan sebagai tempat untuk menyiarkan agama islam di Gorontalo.

Masjid Hunto
Ketua Ta’mirul Masjid Hunto Sultan Amay, H. Syamsuri Kaluku. Foto/Dulohupa

Sultan Amai membangun masjid dan diberi nama Hunto berasal dari kata Ilohuntungo yang berarti ‘basis atau pusat perkumpulan dan penyebaran Islam’.

“Saat itu, sultan amay mendapatkan tiga syarat dari Raja Palasa, syarat yang pertama Sultan Amay harus memeluk agama islam, kedua, seluruh pengikut Sultan Amay juga harus memeluk Agama Islam dan syarat terakhir, Sultan Amay harus mendirikan masjid di Gorontalo.” Jelas H. Syamsuri Kaluku

Lebih 5 abad berdiri, Masjid Hunto mengalami renovasi berkali kali. Keindahan masjid tua berukuran 12 x 12 meter ini, diukir berbagai ornamen-ornamen bergaya turki dan india yang berlafazkan asma allah.

Kondisi Masjid Hunto
Suasana di dalam Masjid Hunto Sultan Amay. Foto/Dulohupa

Selain itu didalamnya banyak peninggalan-peninggalan sejarah, terutama makam Sultan Amay, Raja Hulontalangi atau Raja Gorontalo bersama prajuritnya yang berada di belakang masjid.