Dulohupa.id – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Lingkungan Hdup dan Kehutanan (LHK) resmi mencanangkan FOLU NET SINK 2030 yang digelar di Desa Bondaraya, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (08/10/2025).
Kegiatan itu dihadiri Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan unsur Forkopimda, Staf ahli Menteri Kehutanan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Fahrizal, bahkan turut dihadiri Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan. Pencanangan juga turut dihadiri kepala Dinas LHK, fayzal Lamakaraka, Sekretaris DLHK Syahbuddin Buata, Kabid PDAS Salam Bau, Kabid P2H KSDAE Khaeruddin, Kabid P3K Nasaruddin dan Kabid PSLB3 Alim Katili, serta Para Kepala UPTD KPH, maupun Polisi Kehutanan dan Kelompok Tani.
Mengawali sambutan, kepala Dinas LHK Fayzal Lamakaraka menjelaskan bahwa FOLU NET SINK 2030 (Forestry and Other Land Uses Net Sink) artinya kondisi dimana sektor kehutanan dan penggunaan lahan di Indonesia mampu menyerap lebih banyak gas rumah kaca (GRK) dibandingkan dengan jumlah emisi yang dihasilkannya. Sehingganya Target ini adalah bagian dari komitmen Gorontalo untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai kondisi emisi netral pada tahun 2030 melalui pengurangan emisi dan peningkatan penyerapan karbon dari sektor kehutanan dan lahan.
FOLU NET SINK Mengacu pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya yang meliputi hutan, perkebunan, pertanian, dan lahan lainnya. Kegiatan ini melibatkan masyarakat dalam kegiatan pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan, sebagai wujud pemberdayaan dan kunci keberhasilan program.
“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh program nasional Indonesia yang berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meningkatkan penyerapan karbon di hutan dan lahan,” papar Fayzal.
Implementasi FOLU NET SINK 2030 Provinsi Gorontalo telah disusun sebagaimana rencana kerja dengan sasaran telah ditetapkan melalui peningkatan kinerja pengolahan hutan di Provinsi Gorontalo. Dinas LHK juga memastikan kesiapan implementasi di tingkat tapak selaras dengan rencana operasionall FOLU NET SINK 2030.
“Kami berharap kolaborasi pemangku kepentingan juga penting dilakukan guna membangun komitmen dan partisipasi masyarakat di dalam mencapai target FOLU NET SINK. Kami juga mengajak kelompok tani hutan, kelompok wanita tani hutan dan pemerintah setempat,” harap Kadis LHK.
Untuk diketahui, luas perhutanan sosial di Provinsi Gorontalo itu seluas 31 ribu hektare dengan kelompok tani hutan ada 124 kelompok yang sudah memiliki izin ada 231 dan jumlah kepala keluarga 5.741 kepala keluarga dengan keterwakilan perempuan 45%.
Sementara Staf ahli Menteri Kehutanan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Fahrizal dalam sambutannya mengatakan, FOLU NET SINK merupakan salah satu program dari Pemerintahan Indonesia, terutama dari Kementerian Kehutanan,
“Kita menargetkan bahwa emisi ini bisa kita serap melalui dengan adanya aktivitas penanaman, sehingga perubahan iklim, pemanasan global itu bisa berkurang,” tutur Fahrizal.
Ia memaparkan bahwa program ini didukung langsung oleh kerajaan Norwegia melalui dana sekitar 210 juta USD atau kurang lebih lebih dari Rp2 Triliun. Setiap daerah yang siap untuk melaksanakan program ini diberikan anggaran.
“Pak Gubernur, saya laporkan bahwa ini sangat baik respon dari teman-teman di daerah, setelah mereka menyusun rencana operasional. Kalau bisa menunjukkan hasilnya dan itu bermanfaat bagi masyarakat, maka akan kita support lagi. Kita masih ada anggaran kurang lebih hampir 1 Triliun yang belum kita distribusikan. Penanaman dengan tanaman-tanaman jenis buah-buahan misalnya direncanakan di daerah, maka hasilnya kita jual dan ini bisa memberikan keuntungan atau pendapatan bagi bapak ibu kelompok tani,” harapnya.
Sementara Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail usai melakukan pencanangan tersebut, mengapresiasi program FOLU NET SINK 2030 demi Gorontalo Maju dan Lestari. Gusnar meminta komitmen menjaga kelestarian hutan dan lahan adalah hal utama, seperti halnya menanam pohon yang produktif.
“Kita di Gorontalo harus wajib berkontribusi dalam pengurangan emisi dan peningkatan penyerapan karbon di sektor kehutanan dan lahan. Ini memang benar-benar luar biasa dan merupakan sebuah kegiatan yang didukung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan,” pinta Gubernur.
Di samping itu, Wakil Menteri PPA Veronica Tan mengajak masyarakat terutama kelompok tani wajib memiliki keluarga yang sehat dengan memakan makanan sehat. Ia meminta masyarakat menjaga kelestarian lingkungan agar udaranya segar dan airnya bersih.
Reporter: Enda











