Scroll Untuk Lanjut Membaca
PEMPROV GORONTALO

Produk Hand Sanitizer Gorontalo Diapresiasi Gugus Tugas Nasional

66
×

Produk Hand Sanitizer Gorontalo Diapresiasi Gugus Tugas Nasional

Sebarkan artikel ini
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat mempromosikan kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 nasional, berupa buah tangan produksi masyarakat Gorontalo berupa hand sanitizer dengan bahan baku minuman keras lokal yang diklaim memiliki kadar alkohol hingga 70 persen. (F. Humas Pemprov Gorontalo)

Dulohupa.id– Produk Hand Sanitizer asal Gorontalo mendapat respond positif dari Gugus Tugas Nasional penanganan Covid-19. Hal ini terungkap saat Rusli Habibie mempromosikan produk Hand Sanitizer buatan masyarakat Gorontalo, saat melakukan live talk show bersama tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, rabu (24/6).
“Pak gubernur saya dengar saat ini sedang menginisiasi masyarakat Gorontalo membuat buah tangan berupa hand sanitizer. Bisa diceritakan pak gubernur?,” tanya Kol. Kristomei Sianturi selaku Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, saat melakukan Live Talk Show via daring, bersama Gubernur Gorontalo, terkait upaya pemerintah daerah dalam menangani dan menekan penyebaran covid-19, Rabu (24/6).
“Iya pak Kolonel, namamanya hand sanitizer Sophie. Jadi selama ini ada namanya minuman khas Sulawesi Utara cap tikus dari pohon nau. Minuman itu memproduksi 40 persen alkohol. Dengan adanya covid-19 ini kita ubah menjadi hand sanitizer dengan kadar alkohol mencapai 70 persen,” jawab Rusli
Rusli pun menambahkan ide ini berangkat dari kegelisahannya, setelah ditemukannya kurang lebih 40 ton minuman keras yang disita oleh Kepolisian Gorontalo untuk dimusnahkan.
“Jadi ketika saya diundang oleh Kapolda Gorontalo dan Danrem untuk memusnahkan kurang lebih 40 ton cap tikus yang dijadikan barang bukti, ide ini muncul. Sayang kan kalau dibuang-buang,” ungkap Rusli
Setelahnya, Gubernur dua periode ini menghubungi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, menawarkan kerja sama antara kedua provinsi soal pembuatan hand sanitizer dari cap tikus tersebut.
“Beliau setuju, nanti kita bikin MOU. Dengan demikian minuman cap tikus ini tidak kucing-kucingan lagi dengan petugas berwajib.
Petani juga tidak rugi, saya juga tidak rugi masyarakatnya tak minum miras, kita coba bikin ini sebagai hand sanitizer yang berkualitas,” jelasnya
Rencananya kedepannya, hand sanitizer ini akan diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri atau APD nasional.
“Dan nanti ini akan kita bagi-bagikan ke masyarakat. Diproduksi oleh HIPMI dan anak-anak muda. Rencana juga akan diproduksi untuk kebutuhan nasional. Nanti saya kirimkan ke gugus tugas pusat juga,”tandasnya. (*/DP-02)