Scroll Untuk Lanjut Membaca
EKONOMIPEMKAB POHUWATO

Jelang Idul Adha, Harga Rempah di Pohuwato Meroket. Disperindakop Pohuwato Bakal Sidak Pasar

150
×

Jelang Idul Adha, Harga Rempah di Pohuwato Meroket. Disperindakop Pohuwato Bakal Sidak Pasar

Sebarkan artikel ini
harga rempah pohuwato naik
Suasana pasar di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Selasa (21/6/2022) (F. Hendrik Gani/ Dulohupa.id)

Dulohupa.id- Jelang perayaan idul adha, Sejumlah komoditas rempah di Kabupaten Pohuwato terus meroket. Fenomena ini sudah berlangsung selama hampir sepekan belakangan ini. Merespond fenomena ini, Dinas Perdagangan, Industri dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Pohuwato dalam waktu dekat bakal melakukan sidak ke sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Pohuwato.

“Menjelang hari raya Idul Adha, Kita akan mengambil langkah kongkrit bersama Dinas Pangan melakukan oprasi pasar. Kita juga akan mengumpulkan para distributor yang ada,” ungkap Kadis Perindagkop Ibrahim Kiraman belum lama ini.

Ibrahim mengatakan, Penyebab naiknya harga rempah di pasaran karena kurangnya pasokan dari distributor. Komoditas cabe rawit atau rica misalnya. Hingga saat ini Kabupaten Pohuwato masih sangat mengandalkan pasokan cabe rawit dari luar wilayah Gorontalo. Khususnya dari Sulawesi Tengah, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pohuwato.

“Kami sudah cek di setiap distributor, mereka sampaikan saat ini stok tidak ada. Sehingga bahan pokok berada di pasar tradisional mengalami kenaikan,” terangnya.

Namun demikian, Ibrahim berharap masyarakat tidak panik dan melakukan Panic Buying (Belanja Berlebihan,red) menghadapi fenomena ini. Karena kenaikan harga komoditas rempah-rempah saat ini biasanya tidak akan berlangsung lama.

“Saya harap agar masyarakat tidak usah panik, sebab kenaikan harga ini tidak akan lama, saat ini khususnya rica, petani kita sudah mendekati masa panen,”tutupnya.

Sebelumnya, sejumlah komoditas rempah di Kabupaten Pohuwato terus mengalami kenaikan harga. Cabe rawit misalnya, Saat ini harga cabe rawit di sejumlah pasar telah menyentuh angka Rp.100.000/Kilogram.

Reporter: Hendrik Gani