Scroll Untuk Lanjut Membaca
HEADLINENASIONALRamadanUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Cerita Anak Rantau: Menyimpan Rindu di Hari Lebaran

×

Cerita Anak Rantau: Menyimpan Rindu di Hari Lebaran

Sebarkan artikel ini
Hari Lebaran
Qoriah Yanter, Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Dulohupa.idLebaran merupakan momen paling membahagiakan bagi umat muslim. Momen ini selalu dinantikan setelah menjalani puasa sebulan penuh, setiap orang akan menikmati momen ini dengan bersuka cita bersama sanak saudara. Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi mereka yang merantau jauh dari keluarga.

Hal inilah yang turut dirasakan oleh Qoriah Yanter, seorang mahasiswa asal Padang, Sumatera Barat yang saat ini menempuh pendidikan di program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Untuk kesekian kalinya Qori mengaku harus merayakan momen lebaran jauh dari keluarga, keterbatasan finansial menjadi alasan dirinya untuk tidak pulang kampung menjelang lebaran.

“Selama kuliah disini untuk pulang kampung belum pernah, karena alasannya bisa dikatakan untuk harga tiket sendiri setiap tahunnya itu mengalami kenaikan, kalau mudik harga tiket bisa mencapai 5 sampai 6 juta, jadi itu tidak pas di budget orang tua saya” ujar Qori saat diwawancarai. Minggu (07/08/2024)

“Dan disini pun, ada keluarga dari ayah saya jadi ya setiap lebaran ikut sama mereka, dan ini merupakan lebaran ke 3 kalinya jauh dari orang tua” sambungnya

Lebih lanjut, Qori mengatakan di momen lebaran tentunya ada rasa sedih yang dirasakan karena harus jauh dari keluarga maupun orang tua

“Tentunya ada rasa sedih, apalagi bicara soal orang tua. Tapi bagaimanapun kita sebagai anak rantau, kita harus menguatkan hati, menguatkan jiwa tentunya agar bisa menahan kerinduan dari orang tua, sanak saudara yang ada di kampung, kerabat dan teman-teman bermain seperti itu”

“Untuk rasa kerinduan tentunya pasti lah ya kan, apalagi ini lebaran ketiga saya jauh dari orang tua pastilah untuk kerinduan, rindu sekali” ujarnya

Qori juga mengatakan dirinya sangat merasakan perbedaan saat momen lebaran di kampung dengan lebaran di tempat tinggal saat ini

“Yang membedakan lebaran di kampung dengan di tempat tinggal saya saat ini tentunya dari suasana, kalau suasana di kampung, ya dekat sama orang tua, dekat sama kerabat, dekat sama saudara, dan momen lebaran itu dapat vibesnya gitu. Tapi kalau lebaran di kampung orang, rasa rindu sama orang tua itu tidak terbendung dan apalagi saya di sini keluarga saya cuman 1 orang kan, tidak ada kunjungan, ibaratnya kunjungan ke keluarga 1 ke keluarga ini jadi vibes lebarannya itu agak kurang aja” pungkasnya.

Reporter: Indah