Dulohupa.id – Sudah seminggu belakangan, hutan bambu di Huntu Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango itu, ramai diserbu pengunjung. Sebabnya, di lahan yang luasnya setengah lapangan bola itu, digelar pasar unik bertajuk Pasar Seni Warga Huntu Selatan. Layaknya sebuah pasar, di tempat ini juga berlangsung transaksi jual beli. Bedanya, untuk menebus penganan lokal yang dijajal penjual, pembeli mesti menukarkan uangnya dengan koin berbahan batok kelapa, atau disebut keping tempurung.
Pasar ini sendiri dibuka setiap hari minggu sejak pekan pertama September, dan akan berakhir pada Minggu 27 September 2020. Digelar oleh Huntu Art Distrik (Hartdisk), sebuah komunitas seniman yang bermarkas di desa itu, yang kemudian didukung oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui program corporate social responsibility-nya (CSR) PLN Peduli.
“Tujuan kami memakai kepingan tempurung sebagai alat tukar itu, selain unik, juga karena bisa memudahkan pedagang agar tidak lagi sibuk dengan uang kembalian, transaksi menjadi lebih mudah. Juga hal ini baik dilakukan, mengingat uang tunai menjadi salah satu potensi penyebar virus corona. Nilai satu keping tempurung sebelumnya adalah seribu rupiah, maka terhitung mulai tanggal 20 September 2020, nilai satu keping tempurung menjadi 5.000 rupiah,” kata Awaludin, salah satu anggota Hartdisk, penggagar pasar tersebut.