Dulohupa.id – Siswa-siswi SMA/SMK sederajat diwajibkan berinfaq setiap hari di sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Gorontalo sebut akan lakukan evaluasi.
Hal ini diketahui setelah adanya salah satu orang tua siswa dari SMKN 4 Gorontalo keluhkan pengharusan berinfaq tersebut. Dimana menurut orang tua siswa, berinfaq merupakan sesuatu yang tak dipaksakan atau memberi sesuai keikhlasan. Namun kini yang terjadi malah diwajibkan.
Atas hal tersebut, saat di temui Dulohupa, Kepala Bidang SMA di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Gorontalo, Since Ladji mengatakan akan mengevaluasi hal yang terjadi.
“kalau ada kondisi yang terjadi seperti ini, tentu dinas akan melakukan evaluasi. Dan semakin menyebarkan informasi bahwa sesungguhnya sedekah ini atau himbauan Baznas ini tidak ada paksaan, dan tidak ada penetapan nominalnya,” ujar Since kepada Dulohupa.
Menurutnya, sebelum adanya program dari Baznas yang masuk di sekolah-sekolah, telah ada program sebelumnya yaitu Jumat berkah. Dimana pada program ini, siswa diajarkan untuk bersedekah sesuai dengan keikhlasannya.
Kata Since, program dari Baznas itu sendiri pun tidak lain untuk membiasakan peserta didik dalam bersedekah.
“Mereka (siswa) dihimbau untuk memberikan sedekah itu setiap hari tanpa ada batasan yang harus disetor ataupun diberikan dan tidak diwajibkan setiap hari,” ucapnya.
“Ini hanya semata-mata pembiasaan peserta didik bersedekah sejak dini,” lanjutnya.
Menurut Since, sedekah ataupun penyetoran infaq tersebut yang diwajibkan seribu rupiah setiap harinya tidak ada dalam ketentuan, melainkan sesuai kemampuan saja dari siswa.