Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
AdvertorialEKONOMIPEMPROV GORONTALO

Jatah Solar Subsidi Gorontalo Berkurang, Gubernur Gorontalo Datangi BPH Migas

×

Jatah Solar Subsidi Gorontalo Berkurang, Gubernur Gorontalo Datangi BPH Migas

Sebarkan artikel ini
jatah solar
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) didampingi Kadis PM ESDM dan Transmigrasi saat bertemu Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Patuan Alfons Simanjuntak di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Pertemuan tersebut untuk memperjuangkan penambahan jatah solar bersubsidi. (F. Humas Pemprov Gorontalo)

Dulohupa.id– Keluhan nelayan Gorontalo tentang pengurangan solar subsidi langsung direspond cepat oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Rabu (23/3/2022), Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menemui Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas RI, Patuan Alfons Simanjuntak di Hotel Borobudur, Jakarta. Rusli meminta BPH Migas menambah jatah solar subsidi untuk Gorontalo.

Dalam pemaparannya, ada beberapa hal yang menjadi alasan Rusli untuk penambahan jatah solar subsidi di Gorontalo. Rusli mengatakan, tiga sektor penggerak ekonomi Gorontalo, Pertanian, Perikanan dan kehutanan sangat bergantung pada kebutuhan solar subsidi.

“Nah sektor pertanian, perikanan dan kehutanan ini menjadi pengguna utama JBT solar atau solar bersubsidi. Jika jatahnya berkurang dikhawatirkan akan memicu kenaikan kenaikan harga. Oleh karena itu hari ini Bapak Gubernur berjuang agar ada penambahan jatah untuk Gorontalo, ” Ujarnya.

Sementara itu, Kadis PM, ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo, Bambang Trihandoko mengungkapkan, jatah solar subsidi yang diberikan oleh BP Migas untuk Gorontalo di tahun 2022 hanya mencapai 36.252 KL. Angka ini berkurang dari realisasi tahun 2021 yang mencapai 37.961 KL.

“Ada penurunan 4,5 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan realisasi hingga Maret ini saja sudah 7.436 KL atau setara dengan 21 persen. Kalau tidak ditambah khawatirnya akan habis di bulan Oktober,” terangnya.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, pengurangan solar subsidi ini sangat dirasakan oleh petani maupun nelayan yang ada di Gorontalo. Untuk nelayan Gorontalo misalnya, dalam sekali melaut para nelayan umumnya membutuhkan 90 KL solar subsidi, sementara jatah yang diberikan hanya 60 KL. Dampaknya, nelayan tidak bisa maksimal dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan.
“Kita berharap permohonan Pak Gubernur ini memperoleh respon baik dari BPH Migas. Ini langkah pertama kita berkirim surat dan melakukan pertemuan, semoga hasilnya baik untuk warga Gorontalo,” tandasnya.

 

Redaksi