Dulohupa.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo menyiapkan Rp1,2 Triliun untuk mencukupi keperluan penukaran uang masyarakat jelang lebaran. Layanan penukaran uang melibatkan perbankan yang ada di Provinsi Gorontalo.
Penukaran dilaksanakan di dua tempat yakni di Lapangan Taruna Remaja yang akan berlangsung selama 4 hari mulai dari tanggal 25 Maret sampai 28 Maret 2024, dan di Masjid Agung Marisa, kabupaten Pohuwato yang akan berlangsung selama 2 hari mulai dari tanggal 25 Maret sampai 26 Maret 2024. Jumlah penukaran maksimal Rp. 4 Juta.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha mengatakan total target penukar keseluruhan di tahun 2024 sebanyak 2.700 penduduk.
“Adapun total target penukar keseluruhan di tahun 2024 ini, untuk kota Gorontalo sebanyak 2 ribu penduduk dan penduduk Pohuwato sekitar 700 penduduk. Sehingga totalnya 2.700 penduduk” ujarnya.
“Untuk masyarakat proses penukarannya sebagaimana tahun lalu, terlebih dahulu memesan atau mendaftar melalui link pintar.bi.go.id, dan nantinya memperoleh kepastian mengenai jadwal dan jumlah penukarannya. Dan untuk diketahui ini semuanya gratis alias tidak dipungut biaya dan tentu saja dijamin keaslian uang rupiahnya” tambah Dian.
Dian juga mengatakan untuk masyarakat terpencil, mereka bisa melakukan penukaran uang dengan mendatangi kas Brilink terdekat
“Untuk masyarakat terpencil tentunya kami sudah perhitungkan juga lokasi, sehingga masyarakat yang kebetulan dari jauh itu dapat mendatangi kas brilink terdekat, biasanya kami buka titiknya di pasar sehingga nantinya lebih dimudahkan, daripada terlalu jauh dan mengeluarkan ongkos lebih baik mereka melihat informasi dari bank, setelah itu mereka bisa merencanakan kapan akan menukar” ujarnya
Sementara itu, Sekda Kota Gorontalo, Ismail Madjid mengatakan kegiatan tersebut bukan sekedar untuk penukaran uang, namun sebagai edukasi pemanfaatan rupiah dengan bijak
“Sebagaimana disampaikan oleh BI, kegiatan ini bukan sekedar juga untuk penukaran, tapi disini juga sebagai edukasi bagaimana untuk memanfaatkan rupiah dengan bijak. Artinya dengan bijak itu bagaimana menggunakan dan memanfaatkan rupiah itu sesuai dengan kebutuhan kita, tidak boleh yang tidak dibutuhkan itu kita belanja” ujarnya
“Belanja tidak bijak itu implikasinya banyak, terutama untuk keluarga pengeluaran jadi tidak terkontrol dan itu akan berdampak secara ekonomi, terutama inflasi. Orang kalau terlalu banyak belanja biasanya barang dibutuhkan terbatas jadi meningkatkan harga-harga dan itu memicu terjadinya inflasi” tambahnya.
Reporter: Indah Sari