Dulohupa.id – Anggota DPRD Kota Gorontalo, Arifin Miolo menyebut bantuan dari pemerintah hanya justru menambah beban korban kebakaran rumah karena tidak sesuai yang diharapkan.
Hal tersebut diungkapkan Arifin Miolo saat melakukan Reses pada Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Gorontalo yaitu Kecamatan Dungingi dan Kota barat. Sekaligus meninjau lokasi kebakaran di kelurahan Tamulabutao, Jumat (02/12/2022).
Menurut Arifin, korban kebakaran di Kota Gorontalo saat ini dinilai belum mendapat perhatian secara keseluruhan oleh pihak pemerintah Kota Gorontalo. Ia meminta pihak eksekutif untuk memberikan bantuan kepada korban Kebakaran secara merata.
“Disatu sisi bantuan yang mereka berikan itu terbatas, seng itu kurang lebih hanya 15 lembar, semen 10 sak dan kayu hanya 20 ujung. Sementara bantuan itu hanya akan menambah beban mereka, yang hari ini mereka kesulitan untuk menambah bantaun tersebut,” ungkap Arifin.
“Mirisnya bantuan tadi itu diperuntukkan untuk 3 rumah yang terdampak korban Kebakaran yang ada di Kelurahan Tomulabutao,” Sambungnya.
Arifin menuturkan korban Kebakaran dalam keadaan berduka sangat membutuhkan bantuan secara penuh dari pemerintah, seperti tempat tinggal yang layak untuk dihuni kembali.
“Kalau korban Kebakaran yang di Buladu, kemarin sudah ada peletakan batu pertama yang dilaksanakan oleh Walikota Gorontalo, sehingga kita berharap untuk korban Kebakaran yang ada di Kelurahan Tomulabutao juga mendapatkan hal demikian, supaya ada pemerataan. Apalagi dalam 1 rumah ini ada beberapa keluarga yang ada didalamnya,” Tegas Arifin.
Aleg DPRD Kota Gorontalo tersebut berharap pihak pemerintah tidak melihat perbedaan pada masyarakat saat memberikan bantuan. Tutur arifin, korban kebakaran sendiri benar-benar orang yang kurang mampu dan perlu dibantu.
“Nanti akan kita intervensi anggaran untuk bantuan korban Kebakaran, saya berharap pihak pemerintah dalam hal ini Baznas maupun BPSP terkait dengan bantuan Rumah layak huni untuk korban Kebakaran, khususnya yang ada di Kelurahan Tomulabutao dapat diusahakan,” Tandas Arifin Miolo.
Reporter: Kris
