Scroll Untuk Lanjut Membaca
HEADLINEPERISTIWA

Sri Meyke Korban Pesawat Jatuh Dimakamkan, Tinggalkan 3 Anak, 1 masih Balita

1426
×

Sri Meyke Korban Pesawat Jatuh Dimakamkan, Tinggalkan 3 Anak, 1 masih Balita

Sebarkan artikel ini
Korban Pesawat Jatuh
Nampak Kesedihan pihak keluarga menyelimuti proses pemakaman Sri Meyke Male, korban pesawat atuh di Gorontalo. Foto/Dulohupa

Dulohupa.id – Sri Meyke Male yang menjadi korban pesawat jatuh di Gorontalo dimakamkan di pekuburan keluarga di jalan Kutai, Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin (21/10/2024) sekitar pukul 08.30 Wita.

Proses pemakaman Sri Meyke turut dihadiri ratusan masyarakat, pihak keluarga maupun orang-orang terdekat lainnya.

Tangisan histeris dari orang tua, suami dan anak-anak korban pecah saat jenazah mulai sholatkan hingga menuju liang lahat.

Sri Meyke Male (30) diketahui pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga dan memiliki suami bernama Fandi Ahmad yang bekerja di bagian jaringan PLN di Palu, Sulawesi Tengah.

Korban punya 3 anak, masing-masing Nurul Putri Mifani Ahmad (12 tahun), Muhamad Fahri Ahmad (7 tahun) dan Naura Ahmad yang masih berusia 1 tahun 9 bulan. Kini kepergian korban meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Fandi Ahmad, suami korban mengatakan, sebelum kecelakaan, Meyke akan berangkat ke Palu untuk menemuinya. Meyke rencananya akan menghadiri beberapa agenda kegiatan untuk mendampingi suaminya.

“Pekerjaan saya di Palu, istri dan anak-anak sudah tinggal di Gorontalo. Kalau libur dan cuti atau ada kepentingan yang mendesak saya ke Gorontalo,” ucap Fandi kepada awak media.

Fandi menyebut sang istri adalah sosok yang penyayang dan sabar menjaga anak-anak. Korban juga dikenal ramah dan sering menyapa orang lain.

“Seandainya saya kerja di Gorontalo, pasti saya akan selalu sama-sama dengan dia, nongkrong dengan anak-anak. Karena saya sudah kerja di Palu, Jadi seperti LDR Begitu ,” tutur Fandi dengan mata berkaca-kaca.

Ia menceritakan, peristiwa kecelakaan pesawat baru diketahuinya saat Fandi akan menunggu istrinya di Bandara Mutia Sis Al-Jufri Palu.

“Saya justru dapat telepon dari keluarga di Tamalate bahwa ada kecelakaan pesawat. Dapat informasi itu, kaget dan tidak tahu berbuat apa, seperti tidak fokus,” ungkapnya.

Sebelumnya Almarhumah, Sri Meyke Male korban jatuhnya pesawat SAM Air tiba di rumah duka sekitar pukul 22.50 wita, Minggu malam.

Ratusan orang turut hadir dalam menyambut kedatangan jenazah. Nampak juga, puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa untuk almarhum dan keluarga yang ditinggalkan menghiasi jalanan area rumah duka.

Baca Juga: Cerita Suami Sri Meyske, Punya Firasat Sebelum Pesawat Jatuh di Gorontalo

Kronologis kecelakaan

Kepala bagian humas, Direktorat Jendral perhubungan Udara, Mohammad Khusnu menjelaskan, pada tanggal 20 Oktober 2024, sebuah pesawat perintis milik PT. SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) mengalami kecelakaan di Bandara Panua, Pohuwato. Pesawat tersebut sedang melayani rute dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato.

Pesawat dipiloti oleh Capt. M. Saefurubi A dengan First Officer M. Arthur V. G serta seorang teknisi bernama Budijanto. Selain awak pesawat, ada satu penumpang bernama Sri Meyke Male.

Kronologi kejadian menunjukkan bahwa pesawat PK-SMH lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA, dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 WITA dalam kondisi cuaca berawan.

Pesawat melakukan prosedur pendaratan melalui runway 27 dan melakukan go arround dengan belokan ke kiri pada menit ke 07.35 pada saat itulah pesawat jatuh didaerah tambak/empang yang jaraknya kurang lebih 300 meter sisi selatan runway.

Kecelakaan ini mengakibatkan Pilot, First Officer, Teknisi, dan 1 org penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian dan semua korban dievakuasi ke Puskesmas Motolohu Pohuwato.

Hasil Identifikasi awal Kondisi Korban

Empat jenazah korban pesawat ATR SAM AIR yang jatuh di sekitaran lokasi Bandara Panua Pohuwato ditemukan tubuhnya masih utuh. Hal ini disamapaikan Dokter Spesialis Rumah Sakit Bumi Panua (RSBP) Pohuwato, Dr. Dian Tambunan usai melakukan identifikasi awal tubuh korban.

Empat korban meninggal diduga terhimpit badan pesawat saat membentur permukaan tanah.

Dr Dian mengungkapkan, empat jenazah memang teridentifikasi ada beberapa bagian tubuh yang mengalami luka berat hingga patah tulang.

“Alhamdulillah utuh, tapi ada patah tulang kemungkinan kena benturan ” ujarnya.

Dr Dian Tambunan juga mengatakan korban pesawat jatuh tidak mengalami luka bakar.

“Yang pastinya utuh. Nanti kita tunggu rilis resminya dari pihak kepolisian terkait keadaan korban. Menurut pihak manifestasi dan boleh ditanyakan kepada pihak bandara. Yang jelas kita terima disini dalam keadaan utuh,” singkatnya.

Reporter: Enda/Onal