Scroll Untuk Lanjut Membaca
PERISTIWA

Ratusan Karung Batu Hitam Ilegal di Kabila Dipasang Garis Polisi

167
×

Ratusan Karung Batu Hitam Ilegal di Kabila Dipasang Garis Polisi

Sebarkan artikel ini
Batu Hitam Ilegal
Ratusan karung batu hitam ilegal yang tertumpuk di halaman rumah warga di Kabila dipasang garis polisi/Ist

Dulohupa.id – Ratusan karung yang berisi Batu Hitam Galena ilegal di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo dipasang garis polisi, Kamis (17/11/2022).

160 karung batu hitam itu ditumpuk di halaman rumah warga di Kabila.  Batu hitam ini diduga milik dari Warsono salah seorang investor Batu Hitam ilegal.

Sebelumnya pada Rabu (16/11) sejumlah warga di Suwawa Kabupaten Bone Bolango mencegat satu unit mobil yang berisi 160 karung Batu Hitam milik dari Warsono.
Dari pantauan dilokasi, mobil tersebut kemudian dikejar hingga ke Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

“Mohon maaf pak, saya ini cuma Sopir, saya ini hanya diperintahkan oleh pak Bulu dan batu hitam ini milik dari pak Warsono, saya hanya diminta untuk mengantar batu ini,” ujar Sopir, yang tak ingin namanya disebutkan, Rabu (16/11).
Ia menuturkan rencananya batu Hitam tersebut, akan dibawa dari Suwawa menuju Isimu Kabupaten Gorontalo.

“Saya baru kali ini mengangkut batu milik pak Warsono, saya ini hanya pekerja,” ujarnya.
Atas pertimbangan tersebut, warga kemudian meminta kepada sopir agar batu tersebut diturunkan dipinggir jalan.

Untuk menyelesaikan konflik Batu Hitam, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou akan menggelar Focus Group Discussion (FGD).

Usulan pelaksanaan FGD tersebut, untuk menyahuti permintaan dari ratusan massa aksi yang tergabung di Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Bone Bolango, terkait kisruh pertambangan batu hitam.

“Kami siap menggelar FGD bersama seluruh stakeholder baik masyarakat, penambang, mahasiswa, DPRD, dan Pemerintah,” kata Hamim Pou saat menerima massa aksi.

Hamim menjelaskan jika, selaku pemerintah pihaknya tentu akan merespon apa yang menjadi tuntutan para penambang dan lewat FGD nanti diharapkan ada solusi yang dicapai.

Ia mengaku hampir setiap minggu bolak balik ke Jakarta untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat penambang yang ada di Bone Bolango.

Redaksi