Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
HEADLINENASIONALPERISTIWA

Kemendagri Angkat Bicara Soal Dugaan Kebocoran 337 Juta Data Dukcapil

62
×

Kemendagri Angkat Bicara Soal Dugaan Kebocoran 337 Juta Data Dukcapil

Sebarkan artikel ini
Kebocoran Data Dukcapil
Ilustrasi Kebocoran Data. (Shutterstock)

Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) angkat bicara terkait dugaan kebocoran 337 Juta data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang dijual di internet.

Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi mengatakan, tidak ada data yang bocor dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat Online.

Diketahui, SIAK adalah sistem digitalisasi yang digunakan oleh Dukcapil, sehingga pelayanan di berbagai daerah dapat terkoneksi secara daring.

“Jika dilihat dari format elemen data, format elemen data yang ada di BreachForums tidak sama dengan format elemen data yang terdapat pada database kependudukan Ditjen Dukcapil saat ini,” kata Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi.

Sampai saat ini, Kemendagri masih melakukan audit investigasi dan mitigasi preventif atas dugaan kebocoran database kependudukan dan catatan sipil. Kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Untuk sementara, yang dapat kami informasikan adalah sejauh ini tidak ditemukan jejak kebocoran data pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terpusat online, yang dijalankan oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri” kata Teguh.

Disisi lain, sebuah akun Twitter @DailyDarkWeb pada, Selasa (18/7/23) memposting dugaan penjualan 217,7 juta data SIAK dari Ditjen Dukcapil Kemendagri di situs gelap atau Dark Web dengan ukuran sebesar 131 GB.