Dulohupa.id – Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo mendesak Pemerintah Provinsi Gorontalo dapat mengaktifkan kembali check point (Titik pemeriksaan) di setiap wilayah perbatasan antar provinsi, baik dengan Sulawesi Utara maupun Sulawesi Tengah. Hal ini untuk mengendalikan masuk dan keluarnya unggas di Gorontalo.
“Kita ingin Ayam Broiler yang masuk dan keluar Gorontalo dikendalikan. Terlebih yang masuk dari Manado dan Makassar. Karena kami tahu terkait dengan hal tersebut, domainnya di Pemerintah Provinsi,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo, Syarifudin Bano.
Kata Syarifuddin, dengan semakin meningkatnya usaha ternak ayam Broiler di Kabupaten Gorontalo khususnya, ayam yang beredar semakin banyak.
Di samping itu, dengan meningkatnya populasi Ayam Broiler di Kabupaten Gorontalo, tentu persaingan bisnis semakin membantah. Terlebih yang masuk dari luar daerah tak terelakkan.
“Para peternak Ayam Broiler ini khawatir masuknya ayam dari luar Gorontalo, justru merusak populasi ayam lokal,” imbuhnya.
Keberadaan check point yang ada saat ini tidak maksimal untuk mengendalikan masuknya Ayam Broiler dari luar Gorontalo.
“Sehingga kita mendorong pemerintah provinsi untuk mengaktifkan kembali unit terkait dalam menjaga pergerakan ayam broiler yang masuk ke Gorontalo,” tukas Syarifudin.
Selanjutnya, Syarifudin menyarankan, jika perlu, ayam yang masuk dapat dikenakan tarif atau bea untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Jika pemerintah provinsi tidak melakukannya, maka beri ruang kepada pemerintah kabupaten untuk mengatur hal tersebut,” ujarnya.