Dulohupa.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone Bolango menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kisruh pengelolaan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Perumda Tirta Bone Bolango. Hal ini menyusul banyaknya laporan tentang sejumlah persoalan di internal PDAM Bone Bolango. Terutama mengenai pengelolaan dana dan administrasi di PDAM Bone Bolango.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini berlangsung di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Bone Bolango Senin (30/10/2023). Rapat dihadiri langsung oleh Anggota DPRD Bone Bolango, Sekda Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma, Direktur PDAM Bone Bolango, Ahmad Bahri, dan Pelapor yang juga merupakan Manajer Administrasi dan Keuangan PDAM Bone Bolango, Anwar Badjarad.
Rapat berlangsung cukup alot. Anwar Badjarad mengungkap sembilan poin persoalan di internal PDAM Bone Bolango yaitu:
- Gaji Direktur PDAM Bone Bolango, Ahmad Bahri yang mencapai Rp. 29.750.000 dinilai tidak wajar dan terlalu besar.
- Laporan harian pemasukan dan pengeluaran uang kas yang tidak transparan dan tidak tercatat sejak bulan Februari-Agustus 2023,
- PDAM Bone Bolango memiliki hutang yang tidak jelas peruntukannya dan tidak melalui koordinasi dengan Manager Keuangan dan Administrasi PDAM Bone Bolango.
- Pengambilan uang sebesar Rp. 30.000.000 oleh direktur dengan alasan uang muka THR tahun 2024 yang dananya sudah disimpan pribadi oleh direktur.
- Pekerjaan proyek jaringan pipa di Universitas Negeri Gorontalo oleh PDAM Bone Bolango yang diduga tidak sesuai spesifikasi pekerjaan.
- Hutang sudah semakin banyak
- Perampingan struktur dengan alasan penghematan namun dinilai tumpang tindih,
- Potongan gaji karyawan untuk pinjaman karyawan di salah satu bank, sementara gaji karyawan sudah dipotong untuk membayar bank tersebut.
- Istri direktur melakukan pungli terhadap karyawan dengan memotong gaji karyawan dalam setiap pertemuan dharma wanita bagi istri karyawan yang tidak hadir.
Poin laporan ini langsung mendapatkan tanggapan sejumlah karyawan PDAM Bone Bolango yang juga sempat hadir dalam pertemuan itu. Mereka kerap menyoraki Direktur PDAM Ahmad Bahri setiap kali pimpinan rapat membacakan poin laporan kejanggalan di PDAM Bone Bolango.