Dulohupa.id – Buntut dugaan pesta minuman keras berujung perundungan hingga penganiayaan di lingkungan sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo melayangkan surat peringatan keras ke pihak SMK N 1 Gorontalo.
Setelah beberapa kali dilakukan evaluasi dan pemeriksaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo pun menilai adanya kelalaian pihak sekolah atas kejadian perundungan dan penganiayaan yang viral hingga menjadi sorotan publik. Sekolah dinilai lalai dan tidak maksimal dalam melakukan pengawasan aktivitas siswa.
Kabid pembinaan SMK Dinas pendidikan provinsi Gorontalo, Agus Irwin Sumba mengungkapkan pihaknya telah sepakat untuk memberikan teguran dan peringatan kepala pihak sekolah. Bahkan teguran atau peringatan yang dilayangkan pun resmi dalam bentuk surat.
“Kita dinas mengambil tindakan keras berupa teguran ke sekolah terkait dengan tanda petik ini kelalaian sekolah untuk kegiatan pengawasan serta pembinaan ke sekolah. Tadi kita sudah sampaikan, kita akan buat surat teguran dan akan segera kita kirim ke sekolah,” Tegas Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan provinsi Gorontalo, Agus Irwin Sumba.
Agus Sumba pun menegaskan bahwa persoalan ini telah disampaikan ke Penjabat Gubernur Gorontalo serta telah dibahas bersama pihak pihak terkait, mulai dari Dinas Perlindungan Anak dan perempuan Kota Gorontalo hingga aparat kepolisian. Pihaknya pun mengaku tetap akan mengikuti proses hukum yang kini terus berproses dan tengah menunggu hasil visum korban.
Disisi lain, terkait dengan banyaknya desakan agar dilakukan pencopotan terhadap Agus kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah, Agus Sumba mengatakan masih akan terus mendalami dan memeriksa yang bersangkutan serta akan menurunkan tim khusus.
“Kita masih akan melihat sejauh mana hal yang terjadi terkait dengan aturan aturan kepegawaian. Kita sudah ada tim yang akan turun, dan jika sudah hasil, kita akan kumpul bersama BKD,” Ujar Agus.
Sementara itu, Kepala sekolah SMK 1 Gorontalo, Sumitro Panto Mengaku akan segera memaksimalkan pengawasan siswa di lingkungan sekolah. Bahkan, pihak sekolah akan segera menambah jumlah kamera pengawas di setiap lokasi yang kerap dijadikan tongkrongan siswa.
“Untuk sementara kita punya 24 chanel, cuman untuk kebelakang itu belum terjangkau karena memang jarak dari server agak jauh. Tapi dengan kejadian ini, ke depan akan kita programkan untuk pengadaan CCTV lagi. InsyaAllah 1 paketnya itu kan paling tinggi 24 channel dan kita akan pesan lagi dan akan kita tempatkan di sudut sudut sekolah yang berada di belakang,” Ujar Kepala Sekolah SMK 1 Gorontalo, Sumitro Panto.
Tak hanya itu, Kepala Sekolah menegaskan akan lebih memaksimalkan tugas guru guru piket. Dimana sebagian besar akan ditempatkan di bagian belakang yang sulit dijangkau oleh kamera pengawas.