Scroll Untuk Lanjut Membaca
HEADLINEPERISTIWA

Kronologi Perundungan Siswa hingga Korban Muntah Darah di SMKN 1 Gorontalo

877
×

Kronologi Perundungan Siswa hingga Korban Muntah Darah di SMKN 1 Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Perundungan Siswa Gorontalo
Mohammad Gufran Supratman, Ayah korban perundungan siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo. Foto/Dulohupa

Dulohupa.id – Orang tua siswa korban perundungan di SMK Negeri 1 Gorontalo mengungkap kronologi yang dialami anaknya hingga terjadi dugaan penganiayaan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (10/9/2024) di sekitar kantin sekolah.

Mohammad Gufran Supratman selaku ayah korban mengungkapkan, anaknya merupakan siswa kelas 10 dan memang sering dimintai uang oleh temannya.

“Sebelum kejadian, anak saya dimintai uang. Anak saya bilang mo pake makan. Tapi temannya ini bilang, ngana (kamu) pinjam uang sama ngana pe teman. Anak saya kemudian pinjam uang dan diberikan ke temannya,” ujar Gufran kepada awak media, Kamis (12/9/2024).

Menurut pengakuan korban kepada orang tuanya, terkait minuman beralkohol sudah ada di lingkungan sekolah, mereka semua termasuk korban kemudian mengonsumsi Miras.

“Setelah mereka semua sudah minum, anak saya sudah pusing. Kata temannya cuman tagantong ini, kita beli satu paket (Miras) lagi. Mereka kemudian keluar sekolah beli minum lagi,” kata Gufran.

“Anak saya sudah tak sadarkan diri, dan dipaksa minum lagi. Ada yang pegang lehernya seperti dicekoki begitu. Sampai anak saya pingsan dan muntah darah,” sambungnya.

Korban juga bahkan mendapat perlakuan kasar seperti ditendang dan disiram air, sehingga orang tua ARD keberatan dan melaporkannya kepada petugas kepolisian.

“Awalnya saya kira tidak ada pemukulan seperti itu. Cuman karena ada video yang saya lihat ada pemukulan, saya keberatan. Ada sedikit memar di tubuh anak saya,” ungkap Ayah korban.

Dirinya juga menyesalkan bahwa kejadian tersebut justru dilaporkan oleh siswa dari sekolah lain, sehingga Gufran mencari keberadaan anaknya.

“Sampai di belakang sekolah, saya melihat anak saya sudah tidak sadarkan diri. Saya juga meminta teman-temannya untuk tidak lari. Saat itu juga saya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Anak saya dibawa ke rumah sakit,” ungkap Gufran.

“Kalau soal damai, sampai sekarang ini belum terpikirkan. Proses hukum masih berjalan sendirinya dan saya meminta pihak sekolah juga bertanggungjawab atas kelalaian,” tegas Gufran.

Hingga saat ini belum diketahui korban alami muntah darah, apakah diakibatkan minuman beralkohol atau disebabkan penganiayaan.

Kasus dugaan perundungan siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo kini ditangani Polsek Kota Utara. Polisi telah mengamankan 4 siswa yang terlbat dalam kejadian tersebut.

Kapolsek Kota Utara Iptu Fredy Yasin mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman apakah ada unsur penganiayaan atau tidak. Ke empat siswa yang terlibat dalam video sudah diamankan.

“Empat siswa sudah diamankan, kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap motif dan peran dari masing-masing,” ujar Iptu Fredy.

Reporter: Yayan