Dulohupa.id – Di tengah banjir yang melanda Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo menjadi berkah tersendiri bagi nelayan.
Meskipun rumah mereka terendam banjir, para nelayan menggunakan perahunya untuk membuka jasa ojek perahu.
Seperti sejumlah Nelayan di dua desa Tabumela dan Tilote memanfaatkan kondisi banjir yang ada sebagai tambahan rezeki ditengah keterpurukan.
Dari pantauan di lokasi, nelayan memarkirkan perahunya di pertigaan pasar sore desa Tilote untuk menunggu penumpang. Ojek perahu dipatok dengan tarif 10 ribu rupiah perorang.
“Kebanyakan penumpang merupakan warga desa Tabumela dan Tilote. Ada juga warga yang melihat kondisi banjir sambil memberikan bantuan pake perahu. Kemarin itu saya dapat 150 ribu rupiah. Sampe siang tadi sudah 100 ribu lebih” ujar Anye Yusuf, nelayan ojek perahu asal Desa Tabumela kepada Dulohupa, Jumat (12/07/2024).
Menurut Anye, masyarakat yang menggunakan jasa ojek perahu untuk melihat kondisi rumah mereka yang ternyata semakin memburuk.
“Tapi ada juga masyarakat yang menggunakan jasa ojek perahu untuk mengevakuasi barang-barang yang masih bisa di selamatkan,” pungkasnya.
Banjir yang menerjang ribuan rumah warga Kabupaten Gorontalo terjadi sejak Kamis (11/07/2024) kemarin.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gorontalo, Udin Pango saat dikonfirmasi, data sementara yang dilaporkan sebanyak 19.513 jiwa atau 5.775 kepala keluarga yang terdampak banjir di 11 Kecamatan.
Kecamatan Tilango menjadi lokasi terparah terdampal banjir. Ketinggian air mencapai 3 meter, nyaris di atap rumah. Banjir disebabkan hujan dengan intensitas sehingga meluapnya air danau Limboto, bahkan sungai Bolango jebol dan merendam rumah warga.
Reporter: Yayan












