Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menginformasikan hampir sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan panjang di tahun ini. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada.
Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, atau bisa juga akibat prasarana sumber daya air yang kurang.
Salah satu dampak kekeringan yang harus diwaspadai adalah kurangnya sumber air minum. Jika sumber air minum tidak tercukupi dengan baik manusia akan mengalami dehidrasi yang mana sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Berikut beberapa dampak negatif dari kekeringan yang berkepanjangan untuk kesehatan yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Masalah Paru-Paru
Ahli dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, kemarau panjang dapat mengurangi kualitas udara dan membahayakan kesehatan orang dengan kondisi tertentu. Selama musim ini, tanah kering dan kebakaran hutan akan meningkatkan jumlah partikel udara dalam bentuk asap.
Kemarau panjang dapat meningkatkan polusi udara, sebab frekuensi hujan akan berkurang. Padahal, hujan sendiri bisa membersihkan polutan-polutan. Polusi udara baik di alam atau ruangan dapat berhubungan langsung dengan sel paru saat kita menarik napas. Dari sel paru ini, zat polutan bisa menyerang organ lain dalam tubuh melalui peredaran darah.