Dulohupa.id – Sebagai upaya untuk mengusut penyebab meninggalnya salah satu mahasiswa baru (Maba) usai pingsan saat mengikuti pengkaderan, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo membentuk tim Investigasi dan pencari fakta.
Pihak Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo sendiri belum memberikan keterangan pasti penyebab kematian korban. Hal tersebut dikarenakan pihak kampus masih akan mengumpulkan informasi dan kebenaran terkait kematian korban.
“Rektor memerintahkan agar dibentuk tim investigasi atau pencari fakta. Karena biar bagaimanapun lembaga pasti bertanggungjawab untuk memastikan bahwa ini terhindar dari unsur kekerasan yang berpotensi melanggar hukum,” Jelas Dekan Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo, Ahmad Faisal, Senin (02/10/2023).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa hingga saat ini pihak keluarga korban tengah membicarakan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil. Menyikapi hal itu, Ahmad Faisal mengaku pihak lembaga akan pro aktif dan menerima apapun langkah yang akan diambil oleh pihak keluarga korban.
Dirinya juga menegaskan bahwa sejauh ini pihak panitia pengkaderan mengatakan tidak ada tindak penggodokan, namun mereka hanya melaksanakan kegiatan haiking di Desa Lompoto’o, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango pada Minggu (01/10/2023) setelah menerima beberapa materi.
Sebelumnya mahasiswa baru Ibernama Hasan Saputra yang meninggal tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Korban mengikuti kegiatan pengkaderan di Desa Lompoto’o, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango sejak Kamis, 28 September 2023.
Namun saat mengikuti haiking tepat di hari terakhir pengkaderan, korban kemudian pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Aloe Saboe Kota Gorontalo. Namun sayangnya korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Reporter: Kris