Scroll Untuk Lanjut Membaca
BUDAYAFeatureNASIONAL

Tradisi Malam Qunut di Gorontalo Berawal dari Warga Mandi Kebal

408
×

Tradisi Malam Qunut di Gorontalo Berawal dari Warga Mandi Kebal

Sebarkan artikel ini
tradisi Qunut Gorontalo
Warga membeli pisang dan kacang di pasar malam Qunut yang dilaksanakan di Lapangan Batudaa, Kabupaten Gorontalo (Foto Dulohupa)

Dulohupa.Id – Warga di Gorontalo memiliki tradisi malam qunut atau menyambut separuh bulan Ramadhan dengan berburu pisang dan kacang.

Lapangan olahraga di Desa Payunga, Kecamatan Batuda’a, Kabupaten Gorontalo menjadi lokasi setiap tahunnya, berkumpulnya para pedagang maupun pengunjung untuk membeli pisang dan kacang yang dijual harga murah. Pasar malam qunut di lokasi itu biasanya akan berlangsung tiga malam.

Biasanya pedagang musiman telah menyiapkan pisang dan kacang dalam jumlah besar. Seperti jenis pisang raja yang biasanya dijual dengan harga 20 ribu rupiah persisir, hanya dijual 10 ribu rupiah.

Begitu juga kacang kulit, hanya dijual 10 ribu rupiah dibanding biasanya dijual dengan harga 15 ribu rupiah.

Tradisi Qunut Gorontalo 2
Sejumlah warga menikmati pisang dan kacang yang dimakan bersama di lapangan Batudaa. (Foto Dulohupa)

 

Seorang warga, Aliyahman Talu mengatakan, kesempatan mendatangi pasar malam Qunut dimanfaatkan dirinya dan keluarga untuk membeli pisang dan kacang sebanyak yang diperlukan.

“Saya kesini hanya membeli pisang dan kacang karena murah. Saya datang dengan keluarga dan pisang kacang ini langsung kami makan di lapangan,” ucap aliyah.

Selain melestarikan tradisi lokal, tradisi itu tak lain sebagai rasa syukur telah menyelesaikan separuh bulan puasa dengan menikmati pisang dan kacang.

Salah satu tokoh adat di Batuda’a, Syamsudin Mohammad menjelaskan, kebiasaan ini berawal dari masyarakat terdahulu yang tinggal di pegunungan Batuda’a.