Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
FeatureGORONTALOHEADLINE

Sampah Rumah Tangga Diubah Jadi Briket, Begini Prosesnya!

×

Sampah Rumah Tangga Diubah Jadi Briket, Begini Prosesnya!

Sebarkan artikel ini
Briket
Olahan sampah kertas dan daun kering untuk pembuatan Briket.Foto: Hendrik Gani

Dulohupa.idSampah rumah tangga berupa sampah kertas dan daun kering dapat diubah menjadi Briket. Hal itu terungkap saat mahasiswa KKN tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan pelatihan pemberdayaan masyarakat, Selasa (22/8/2023).

Briket adalah sebuah balok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa. Namun KKN tematik UNG yang ada di Desa Sipayo, Kecamantan Paguat, Pohuwato melakukan pelatihan membuat Briket dengan menggunakan olahan sampah kertas dan daun kering.

Adapun pemateri kegiatan pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Daun dan Sampah kertas menjadi Briket yakni Evi Sunarti Antu ST.,MT, salah satu Dosen Universitas Ichsan.

Sampah Briket
Dosen Universitas Ichsan, Evi sunarti antu ST,MT saat memberikan pelatihan pada kegiatan yang diselenggarakan KKN Tematik UNG di Desa Sipayo, Kecamatan Paguat, Pohuwato.Foto: Hendrik Gani

Evi menjelaskan langkah pertama yang harus disiapkan adalah bahan untuk membuat Briket itu sendiri, berupa sampah kertas, sampah daun kering, air, tepung kanji, dan minyak kelapa.

Awal pembuatan briket. Pertama yang harus dilakukan yaitu, siapkan bahan sampah kertas dan daun kering yang terlebih dahulu di potong-potong tipis atau dipotong kecil-kecil. Untuk bahan sendiri harus sesuai takaran, air yang diperlukan disesuaikan dengan banyaknya bahan sampah itu sendiri. Kemudian dicampur hingga merata.

Kemudian langkah selanjutnya kita harus menyiapkan tepung kanji. Tepung sendiri ditakar, satu gelas tepung kanji dicampur 15 gelas air, kemudian dimasak hingga tepung itu menjadi kental, dan ditunggu beberapa saat sampai tepung itu dingin.

Setelah tepung kanji siap, ambil sampah kertas dan daun kering tadi untuk kemudian disatukan dalam wadah. Kemudian di cetak dengan model balok, setelah dicetak kemudian bahan tersebut dicampur kedalam wadah yang berisi minyak kelapa, setelah itu dikeringkan. Jika menggunakan matahari langsung maka waktu pengerikan yang dibutuhkan sekitar dua hari. Karena dia harus benar-benar kering.

“Dengan kegiatan ini kita melatih agar bagaimana masyarakat Desa Sipayo ini bisa memanfaatkan sampah yang berada di dapur maupun di pekarangan rumah untuk dijadikan Briket. Nantinya ini akan berkelanjutan sampai terbentuknya kelompok-kelompok usaha, agar masyarakat dapat meningkatkan perekonomian mereka,” ujar Evi Sunarti Antu.

Daur Ulang Sampah

Warga saat mendaur ulang sampah dari kertas dan daun kering untuk mmebuat Briket atau bahan bakar pengganti tepung kelapa. foto: Hendrik Gani/DUlohupa

Dirinya juga berharap setelah pelatihan ini masyarakat benar-benar dapat memanfaatkan sampah yang berada disekitar rumah mereka yang awalnya hanya sampah biasa, bisa bernilai ekonomis bagi mereka untuk mengurangi pengeluaran biaya pemakaian gas.

“Saya harap ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Karena ini juga bisa mengurangi biaya pengeluaran terhadap pemakain gas. Dan nantinya ini juga bisa dijual agar ekonomi masyarakat itu dapat meningkat,” pungkasnya.

Reporter: Hendrik Gani