Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
LINGKUNGANNASIONAL

Reklamasi Makassar New Port Menyengsarakan Nelayan Kodingareng

172
×

Reklamasi Makassar New Port Menyengsarakan Nelayan Kodingareng

Sebarkan artikel ini
Demo nelayan Kodingareng

Dulohupa.id- Proyek reklamasi pelabuhan Makassar New Port (MNP) telah menyengsarakan nelayan, terlebih sejak kapal PT Royal Boskalis yakni Queen of the Netherlands beroperasi menambang pasir di kepulauan Spermonde pada Februari hingga Agustus 2020. Dampaknya, perekonomian masyarakat nelayan Kodingareng saat ini mengalami kelumpuhan. Sebab, aktivitas penambangan pasir tersebut merusak ekosistem laut di perairan Makassar, khususnya di perairan Spermonde yang menjadi wilayah tangkap nelayan Pulau Kodingareng.

Koalisi Save Spermonde mengungkap, pengerukan oleh PT Boskalis berdampak langsung pada hasil tangkapan nelayan Kodingareng yang menurun drastis. Hal itu dipengaruhi oleh keruhnya air laut akibat sebaran sedimen hasil kerukan pasir. Sedimen itu juga berdampak pada terumbu karang sebagai habitat berbagai organisme laut, karena rusaknya terumbu karang melumpuhkan ekosistem perairan Spermonde.

“Sejak Agustus hingga Desember 2020, kami melakukan riset di Pulau Kodingareng. Hasilnya menunjukan bahwa kegiatan penambangan pasir laut telah merusak ekosistem laut yang berakibat pada menurunnya hasil tangkapan nelayan. Bahkan hingga saat ini nelayan dan keluarganya mengalami krisis keuangan tidak mampu membeli kebutuhan pokok,” jelas Muhammad Al Amin, Direktur WALHI Sulawesi Selatan.

Tambang pasir laut di perairan Spermonde telah menyebabkan perubahan yang signifikan di dasar laut sehingga pola arus dan gelombang menjadi lebih besar. Hal ini mendorong terjadinya abrasi di daerah pantai. Selain itu, peningkatan sedimen tersuspensi telah merusak ekosistem terumbu karang, sehingga menurunkan populasi ikan di sekitar perairan Spermonde.