Dulohupa.id – Kelompok peternak sapi di Pohuwato yang merupakan binaan Pani Gold Project (PGP) siap menyediakan kebutuhan hewan kurban bagi perusahaan dan masyarakat sekitar dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Peternak tergabung dalam kelompok Peternak Penambang Gunung Panidi Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio itu siap menjual sapi-sapi sehat yang memang secara rutin telah melewati pemeriksaan oleh petugas dari kantor peternakan Kabupaten Pohuwato.
“Kami siap untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan masyarakat yang membutuhkan hewan kurban,” kata Yusuf Lawani, koordinator kelompok Peternak Penambang Gunung Pani di lokasi peternakannya di Desa Balayo,
Yusuf Lawani mengatakan apresiasi dan terima kasih atas dukungan perusahaan berupa kebutuhan akan hewan kurban sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Idul Adha. Peringatan Idul Adha 1444 H dan penyembelihan hewan kurban tahun ini akan jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.
“Informasi awal terkait kebutuhan hewan kurban dari perusahaan adalah wujud nyata dukungan perusahaan kepada warga, dalam hal ini warga penambang yang telah beralih profesi menjadi peternak sapi,” tambahnya.
Yusuf mengaku selama ini dirinya tidak menemui kendala yang berarti dalam memulai usaha penggemukan sapi. Dia menyatakan bangga karena bisa mempekerjakan beberapa orang mantan penambang untuk mendukung usaha ternak sapi itu. Beberapa orang bekerja di lokasi untuk mengumpulkan rumput sebagai pakan ternak sapi, dan ada juga yang membersihkan kandang.
Dalam usaha peternakannya itu, ia mengungkapkan bahwa dalam waktu beberapa minggu ini dia telah menjual 7 ekor sapi masing-masing seharga Rp 19 juta.
Hal yang sama juga dirasakan Ahmad Zakaria salah satu pekerja di lokasi peternakan sapi tersebut. Ia mengaku bahwa peternakan ini siap menyediakan kebutuhan sapi untuk Hari Raya Kurban akhir Juni nanti.
“Kami siap menyediakan sapi kurban. Tergantung berapa kebutuhan dari perusahaan atau masyarakat,” ujarnya sembari menegaskan bahwa semua ternak sapi disitu dijamin sehat dan berkualitas.
Memang dalam kolompok peternak sapi yang di bawah binaan Pani Gold Project jaminan kondisi ternak sapi yang sehat dan berkualitas itu menjadi nilai lebih, karena seluruh sapi-sapi yang ada disitu diperiksa secara ketat oleh Dinas terkait.
Hal itu pun diakui oleh Kepala Dinas Pertanian, Kamri Alwi menjelaskan bahwa petugas yang ditunjuk senantiasa melakukan pengawasan terhadap ternak yang ada di Kabupaten Pohuwato utamanya melalui skema kerjasama.
“Petugas kita melakukan monitoring secara rutin. Kami menempelkan barcode di telinga sapi sebagai catatan monitoring,” ungkap Kamri.
Di dalam pengawasan ternak sapi itu Kamri juga menyarankan bahwa sapi baru bisa dijual setelah enam bulan menjalani perawatan atau penggemukan.
Mengingat mulai tumbuhnya permintaan daging sapi dari perusahaan dan juga permintaan musiman, seperti saat menjelang Hari Raya Idul Adha, potensi usaha ternak sapi ini diyakini akan dapat tumbuh secara cepat.
Beberapa waktu lalu tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University, telah melakukan kunjungan ke lokasi dan melakukan assessment. Dari hasil assessment, tim IPB University mengatakan bahwa usaha peternakan dan penggemukan sapi ini sangat potensial.
“Estimasi populasi sapi [kelompok Yusuf] berkembang dari 185 ekor pada tahun ke-1 menjadi 789 ekor pada tahun ke-5,” menurut studi awal Tim IPB.
Estimasi populasi sapi selama lima tahun pengembangan ini juga digunakan untuk menghitung kebutuhan pakan dan luasan lahan yang dibutuhkan untuk kebun hijauan pakan, serta kebutuhan mineral mix setiap tahun untuk mendukung pertumbuhan kerangka tubuh sapi.
Reporter: Hendrik Gani