Scroll Untuk Lanjut Membaca
NASIONAL

Perangi Hoaks Pilkada, AMSI, UNG dan GNI Gelar Pelatihan Cek Fakta

63
×

Perangi Hoaks Pilkada, AMSI, UNG dan GNI Gelar Pelatihan Cek Fakta

Sebarkan artikel ini

Dulohupa.id– Menghadapi masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah yang digelar di tiga daerah di Gorontalo, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Google News Initiative (GNI) menggelar Pelatihan Cek Fakta Pilkada 2020. Pelatihan yang diikuti oleh sejumlah jurnalis di Gorontalo itu, berlangsung di Ruang Mahoni Training Center Damhill, Kota Gorontalo, Senin (16/11).

Cek Fakta Pilkada 2020  sendiri adalah bentuk kontribusi AMSI kepada publik dengan memberikan informasi yang bermutu selama masa Pemilihan Kepala Daerah 2020 dan menekan hoaks (mis/disinformasi) yang berpotensi beredar selama berlangsungnya masa kampanye dan Debat Pilkada 2020 di berbagai daerah.

“Gorontalo yang saat ini menghadapi tiga Pilkada, tentu perang informasi tidak bisa dielakkan. Perang informasi ini juga berkaitan dengan pemberitaan. Yang satu menjatuhkan yang lainnya, begitu juga sebaliknya,” Ujar Eduart Wolok, Rektor Universitas Negeri Gorontalo, saat membuka langsung kegiatan itu.

Lebih lanjut Eduart mengatakan, Untuk UNG sendiri, dengan jumlah mahasiswa yang mencapai 20.000 orang sangat mungkin menjadi sasaran utama dari penyebaran informasi hoaks tersebut.

 “Alasannya, 20 ribu mahasiswa ini mayoritas usianya lagi senang-senangnya dengan informasi digital. Ini yang tidak bisa kita hindari, ini fakta. Sehingga dengan pelatihan cek fakta ini saya berharap besar dapat memberikan kontribusi dan pencerahan informasi yang beredar di masyarakat terutama di kalangan mahasiswa UNG,” katanya.

Sementara itu, Ketua AMSI Wilayah Gorontalo Verrianto Madjowa mengatakan, peserta training kali ini berasal dari anggota AMSI Gorontalo, pers mahasiswa, staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) se provinsi Gorontalo, dan staf Humas Pemerintah Provinsi Gorontalo, serta organisasi non pemerintah (LSM). Trainer dalam kegiatan ini masing-masing Donal Caniago dan Edho Sinaga.

“Training berlangsung secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan),” terangnya.

Kedepan Very berharap, kegiatan ini dapat menekan peredaran informasi hoax di Gorontalo. (Redaksi)