Klaten – Penggunaan sebuah lahan merupakan hasil dari pengaruh aktivitas manusia terhadap sebagian permukaan bumi. Bentuk penggunaan lahan suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan aktivitas kesehariannya.
Pemanfaatan dan penggunaan lahan adalah puzzle kompleks yang harus diatasi dalam perjalanan menuju pembangunan berkelanjutan. Sumber daya lahan terbatas, namun tuntutan manusia terhadap lahan untuk kebutuhan pertanian, pemukiman, dan pelestarian lingkungan semakin meningkat.
Sebelum membuat rencana pembangunan yang berkelanjutan, masyarakat perlu tahu bagaimana penggunaan lahan di wilayah tinggal mereka pada saat ini. Informasi ini nantinya dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan daerah bersangkutan. Dalam memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan pada Desa Cetan.
Untuk menangani situasi tersebut, salah satu mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang berpartisipasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun 2023 telah melakukan pemetaan tata guna lahan di Desa Cetan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Desa Cetan sendiri memiliki potensi lain yang dapat dieksplorasi dari pemanfaatan lahan yang tersedia. Untuk memahami bagaimana setiap lahan di Desa Cetan digunakan dan dimanfaatkan, diperlukan data dan informasi yang menggambarkan tata guna lahan yang ada.
Proses penyiapan Peta Tata Guna Lahan di Desa Cetan dilakukan melalui metode survei lapangan langsung, serta dengan memanfaatkan beberapa referensi pendukung. Selain melakukan survei langsung di lapangan, proses pengumpulan dan analisis data juga melibatkan penggunaan teknik penginderaan jauh menggunakan data satelit. Hasil dari pengumpulan data survei baik secara langsung maupun secara penginderaan jauh, kemudian data tersebut diolah yang kemudian akan di proses menjadi sebuah peta yang menampilkan informasi mengenai pemanfaatan dan penggunaan lahan.
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, diketahui bahwa Desa Cetan memiliki 6 total Dukuh dengan karakteristik penggunaan lahan yang beragam. Diantaranya ada permukiman, perkebunan, semak belukar, sawah, lahan terbuka, bendungan, dan makam.
Kondisi topografi yang didominasi oleh morfologi yang landai menjadikan daerah ini lebih mendominasi lahan perkebunan dan persawahan. Hasil perkebunan dan persawahan tersebut menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama maupun sampingan dari sebagian besar warga Desa Cetan. Ini menunjukkan bahwa informasi tata guna lahan memiliki peran penting dalam mendorong serta mendukung pembangunan berkelanjutan, baik dari perspektif ekonomi maupun sumber daya alam dan lingkungan. Dengan melakukan pemetaan tata guna lahan, diharapkan pemerintah daerah dapat merancang kebijakan yang mengintegrasikan pengembangan dan optimalisasi pemanfaatan lahan secara terpadu.
Penulis: Claudio R. Mendome – Teknik Geologi – Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
DPL : Dr. Aris Sugiharto, S.Si., M.Kom.