Dulohupa.id – Puluhan Mahasiswa menggelar unjuk rasa (Unras) penolakan kebijakan daerah otonomi baru. Unras itu dilaksanakan di kawasan Menara Limboto, Jumat (15/7/2022 sore tadi).
Matpreto Numbere selaku negosiator Unras mengatakan bahwa mereka menantang keras dengan kebijakan pemerintah yang melakukan pemekaran terhadap empat daerah di Papua. Mereka juga meminta dicabut Rancangan Undang-undang perancangan otonomi baru itu.
“Aksi ini sudah yang ketiga dilakukan sebelumnya sudah ada aksi nasional sehingga ini yang ketiga di setiap daerah yang ada Papuanya,” ujar Matpreto Numbere di tengah-tengah berjalannya aksi mereka.
Unras ini kata dia, digelar dengan alasan yang sudah dipikirkan. Menurut mereka rencana pembuatan otonomi baru itu dilakukan hanya sepihak. Artinya tidak melibatkan kalangan masyarakat Papua di dalamnya.
“Ini sepihak. Setelah kami mengkaji dan melihat situasi yang sebenarnya di tanah papua itu ada pro dan kontra. Dan itu pemerintah perlu juga mengkaji kembali,” kata Matpreto Numbere.
Ia menambahkan juga yang paling banyak di tanah papua itu banyak yang menolak terhadap perancangan otonomi baru itu. Sebab, mereka yang di Papua sudah trauma dengan masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (Ham) yang terjadi di sana.
“Masyarakat Papua dari Sorong sampai Merauke rata-rata menolak. Yang pro dengan pemerintah itu bukan rakyat murni papua tapi dibayar oleh pemerintah dan kemudian melakukan aksi perlawan,” bebernya.
Reporter: Herman Abdullah
