Dulohupa.id – Ketua Lembaga Analisis dan Monitoring Produk Hukum (Lembaga AMPUH) Provinsi Gorontalo, Fanly Katili khawatir ada oknum-oknum memanfaatkan lembaga adat untuk kepentingan politik tertentu.
“Ingat, Apa yang terjadi di Kabupaten Gorontalo akhir-akhir ini sangat kental dengan masalah politik dan kami tak ingin lembaga adat digunakan oleh pimpinan politik tertentu untuk sekedar memuaskan syahwat politiknya, apalagi saat ini kita tengah memasuki tahun politik dalam penyelenggaraan pileg, pilpres dan pilkada 2024,” jelas Fanly Katili.
Sebelumnya Lembaga Adat menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan pernyataan bahwa Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya Gagal Paham.
Kalimat gagal paham dilontarkan lembaga adat setelah menyerahkan laporan pelaksanaan tugas terkait dugaan kasus perbuatan tidak bermoral oleh oknum Bupati Gorontalo. Namun laporan itu ditanggapi Pj Gubernur dengan menyatakan kasus itu adalah masalah pribadi, PJ Gubernur mengaku tidak mencampuri urusan pribadi tersebut dan menyebut penyelenggaraan pemerintahan baik-baik saja.