Scroll Untuk Lanjut Membaca
HEADLINENASIONALOLAHRAGA

Kronologi Penyebab 127 Orang Meninggal dalam Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya

448
×

Kronologi Penyebab 127 Orang Meninggal dalam Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya

Sebarkan artikel ini
Kerusuhan Arema Persebaya
Gas air mata ditembakan untuk menghadang penonton yang masuk kelapangan usai laga Arema vs Persebaya Surabaya. (Twitter)

Dulohupa.id – Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Bentrok pecah usai wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, dimana tuan rumah Arema FC Kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan, Ribuan penonton turun ke lapangan dan berusaha mencari pemain. Olehnya, personel memberikan imbauan secara persuasif, tapi cara itu tidak berhasil. Sehingga para penonton mengamuk dan merusak mobil kepolisian.

“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa sampai kalah, atau melampiaskan. Karena itu, pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan, dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan,” ucap Irjen Nico Afinta kepada awak media, seperti dikutip dari bola.okezone.com.

Hal ini kemudian membuat petugas melontarkan gas air mata untuk menghalau ribuan Aremania yang ingin merangsek ke lapangan.

“Upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata, karena sudah merusak mobil (polisi) dan akhirnya gas air mata disemprotkan,” tutur Irjen Nico.

Kepulan gas air mata di Stadion kanjuruhan membuat ribuan Aremania berada di tribun panik dan mencari pintu keluar. Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata.

Puncaknya ketika mereka berebut menuju pintu 10 dan 12 sehingga terjadi penumpukan dan terjadi tragedi ratusan orang meninggal dunia.

“Dari 40.000 penonton yang hadir, kurang lebih tidak semuanya anarkis tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap mereka yang di atas,” kata Nico.

Akibat peristiwa ini, 127 orang meninggal dunia yang dua diantaranya polisi. Dari 127 orang, 34 di antaranya meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan. Sementara 93 orang lainnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Saat ini total ada 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit mulai dari RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan beberapa rumah sakit di Kota Malang.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan. Tadi beliau (Bupati Malang) melakukan pengecekan langsung oleh kami, dan terkait dengan upaya-upaya penyembuhan pada yang sedang dirawat,” ungkap Irjen Nico.

Kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, PSSI langsung membentuk tim investigasi. Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi menghentikan Liga 1 2022-2023 hingga sepekan.

Redaksi Dulohupa