DULOHUPA.ID- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo mengucurkan dana 2 miliar rupiah kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Gorontalo. UMKM ini yang bergerak di olahan pangan, kerajinan, fashion, serta UMKM klaster ketahanan pangan dengan total 1,273 miliar rupiah.
Selanjutnya bantuan pendukung sarana pendidikan yang diberikan kepada 12 sekolah dan empat perguruan tinggi swasta, dengan paket bantuan berupa tiga unit laptor, dua unit proyektor, tiga unit modem, serta bantuan pulsa internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di masa pandemi COVID-19, dengan total bantuan sebesar Rp552 juta. Selain itu ada juga bantuan sarana BI Corner, Pojok Baca dan Dongeng PAUD, serta Alquran, senilai Rp182 juta.
Adapun bantuan dana tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo, Idris Rahim dalam pertemuan tahunan 2020, di KPW BI Provinsi Gorontalo.
“Atas nama Pemprov Gorontalo, kami mengapresiasi kepada Perwakilan BI Gorontalo yang memberikan bantuan kepada UMKM dan institusi pendidikan. Dengan bantuan ini saya harapkan UMKM akan lebih bergairah mengembangkan usahanya untuk mendukung program pemulihan ekonomi,” kata Idris Rahim di KPW BI Gorontalo, Kamis (3/12).
Lebih lanjut Idris mengatakan, Pertemuan Tahunan BI 2020 yang mengangkat tema “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi” merupakan momentum untuk memperkuat koordinasi, kolaborasi dan sinergitas dalam memulihkan kondisi perekonomian nasional dan daerah.
Ia mengungkapkan, Pemprov Gorontalo telah menerapkan beberapa strategi pemulihan ekonomi di antaranya dengan mengakselerasi penyaluran dana APBN yang hingga Triwulan III 2020 mencapai Rp2,5 triliun, APBD Provinsi Gorontalo Rp1,1 triliun, dan APBD kabupaten/kota sebesar Rp3,5 triliun.
Selain itu, perbankan di Gorontalo juga lebih aktif menyalurkan kredit untuk program UMKM yang nominalnya mencapai Rp530 miliar.
“Upaya ini terbukti mampu mendorong perbaikan perekonomian Provinsi Gorontalo. Jika pada Triwulan II 2020 kita mengalami kontraksi negatif 2,97 persen, pada Triwulan III kita mencatat perbaikan menjadi kontraksi negatif 0,07 persen. Mudah-mudahan pada Triwulan IV dan tahun 2021 nanti pertumbuhan ekonomi kita bisa positif,” tandas Idris.
Reporter: Siri