Scroll Untuk Lanjut Membaca
PERISTIWA

Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Kota Gorontalo Naik Hingga 30 Persen

106
×

Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Kota Gorontalo Naik Hingga 30 Persen

Sebarkan artikel ini
Ternak Sapi/Wawan Akuba

Dulohupa.id-Harga ternak sapi menjelang Idul adha 1442 H, mulai merangkak naik. Kini, kenaikan itu mencapai 20 hingga 30 persen dibandingkan tahun kemarin.

Pantauan dulohupa.id, rata-rata harga sapi di Kota Gorontalo misalnya, berada di kisaran Rp 9 juta hingga Rp 21 juta. 

“Kebanyakan dua minggu jelang lebaran Idul Adha harga sapi kurban mengalami peningkatan 20 sampai 30 persen, jika dibandingkan dengan tahun lalu, Bahkan 3 hari menjelang hari raya idul adha bisa mengalami peningkatan mencapai 40 persen,” ujar Heri Said, salah seorang pedagang sapi kurban di Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo kepada Dulohupa.id Selasa (6/7)

Heri mengungkapkan, hal ini disebabkan permintaan konsumen yang tinggi, dan adanya persaingan harga dengan daerah lain. Seperti wilayah Kalimantan, Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin.

“Kita bersaing dengan pedagang-pedagang yang dari luar daerah, Seperti wilayah Kalimantan, Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin. Karena pedagang berasal daerah lain membeli sapi yang kualitasnya bagus, biasanya kita beli 10 juta mereka bayar 12 juta,” ungkap Heri.

Heri sendiri merupakan penjual sapi yang lokasinya berada tempat di Pasar Dungingi. Di tempat itu ia mengaku, menjual sapi Bali dan sapi Limosin dengan harga bervariasi. 

“Saya tidak mengetahui harga di tempat penampungan yang lain, yang jelas di tempat ini harganya seperti itu. Saya mematok harga sapi kurban dengan melihat kondisi dan kemampuan kelompok penyembelih kurban yang rata-rata bisa mengumpulkan dana 1,5 juta per orang,” kata Heri.

“Di tempat jual saya terdapat 50 ekor sapi, ketika sudah ada yang laku maka saya langsung membeli sapi lagi, untuk memastikan ketersediaan stok sapi qurban jelang hari raya idul adha,” jelasnya. 

Ia pun memastikan, bahwa sapi yang dijualnya memang sudah diperiksa oleh dinas kesehatan setempat.

Reporter: Yusuf Konoli