Scroll Untuk Lanjut Membaca
HEADLINEKRIMINAL

Hubungan Guru dan Siswa di Gorontalo yang Terlibat Video Syur Pernah Diperingati Pihak Sekolah

474
×

Hubungan Guru dan Siswa di Gorontalo yang Terlibat Video Syur Pernah Diperingati Pihak Sekolah

Sebarkan artikel ini
Guru-dan-siswa-gorontalo-viral-dulohupa.id-
Kepala Madrasa Aliyah Negeri 1 Kabupaten Gorontalo, Rommy Bau

Kabupaten Gorontalo, Dulohupa.id – Sebelum video syur guru dan siswa di Gorontalo viral di media sosial, pihak sekolah mengaku sudah mendapatkan laporan atas hubungan kedua nya, bahkan pihak sekolah sudah memberikan teguran keras.

Kepala Madrasa Aliyah Negeri 1 Kabupaten Gorontalo, Rommy Bau menjelaskan bahwa guru dan siswa tersebut sudah dua kali dilakukan pemeriksaan , bahkan pihak sekolah sudah memberikan peringatan tegas terhadap keduanya.

“Terkait masalah ini, mereka sudah dua kali saya BAP. BAP saya yang pertama itu tahun lalu keduanya saya BAP namun negatif, tidak ada pengakuan. Dan BAP yang kedua itu karena adanya laporan dari istri guru yang bersangkutan. Dimana istri dari guru tersebut datang di rumah saya dan mengeluhkan terkait masalah kedekatan guru dan siswa ini, ungkap Rommy Bau

BAP kedua ini bulan Agustus 2024, sebelum video viral. Dan setelah itu saya memberikan peringatan keras agar hubungannya tidak lagi dilanjutkan, dan jika dilanggar akan ada konsekuensinya yaitu dikeluarkan dari sekolah begitu juga dengan si guru,” kata kepala sekolah

Kepala sekolah mengaku, video syur guru dan siswa tersebut memang sudah ada namun baru-baru ini viral di media social.

“Ternyata sebelum BAP ke 2, video tersebut memang sudah ada. Sehingga saya sebagai kepala madrasah memberikan tindakan tegas dengan tidak memberikan lagi jam mengajar kepada guru yang bersangkutan dan melaporkan hal tersebut ke pihak kementrian agama,” kata Rommy Bau

Sementara siswa yang terlibat dalam video tersebut sudah dikeluarkan dari sekolah karena sudah melanggar aturan sekolah.

“Sementara untuk siswa ini sebenarnya dia sangat pintar dan merupakan ketua osis, Dia merupakan murid kelas 12. Tetapi di sekolah ini punya aturan, dan tata tertib itu setiap tahun kita sosialisasikan, namun karena adanya kasus ini sehingga menyebabkan siswa tersebut harus keluar,” terang kepala sekolah