Dulohupa.id – Harga cabai rawit di pasar tradisional Kota Gorontalo alami fluktuaktif atau harga yang tidak menentu/ berubah ubah karena banyaknya pasokan yang berasal dari luar daerah mulai masuk di pasaran Gorontalo.
Cabai rawit merupakan salah satu komoditas bahan pokok yang tidak bisa lepas dari kebutuhan sehari hari warga, khususnya di Gorontalo dengan budaya makanan dengan ciri khas rasa pedas.
Pada pekan lalu, harga cabai rawit mencapai harga 60 ribu rupiah perkilogramnya. Namun, pada Rabu 4 September 2024 tadi, harga cabai rawit turun pada kisaran 45 hingga 55 ribu rupiah perkilo.
Salah satu pedagang mengatakan turunnya harga cabai rawit di Gorontalo akibat mulai banyaknya pasokan cabai rawit dari wilayah Sulawesi Tengah yang masuk di pasaran Gorontalo. Sehingga semakin banyak ketersediaan pasokan komoditas maka akan mempengaruhi harga jual.
“Sekarang cabai rawit 50 sekilo, kalau diambil sama pengepul atau penampung itu biasanya 47 sampai 48 ribu perkilo. Kalau misalnya cabai keriting itu harganya 35 sampai 40 ribu. Ini harganya mengalami penurunan, kalau kemarin kemarin dia 60 sampai 70 ribu,” Tutur pedagang cabai rawit Nani Antu, Rabu (4/09/2024).
Meski jumlah pasokan cabai rawit dari Sulawesi Tengah lebih banyak masuk di Gorontalo, pedagang mengaku warga di Kota Gorontalo masih lebih memilih membeli cabai lokal.
“Pembeli jelas kebanyakan suka yang cabai rawit lokal, karena rasa baru daya tahan cabai rawit lokal itu sampai 1 minggu. Tapi kalau rica Sulawesi Tengah dia cuman sehari dua hari sudah rusak atau busuk,” Pungkas Nani.
Redaksi Dulohupa