Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
GORONTALOHEADLINENASIONAL

Gerakan Patriotik 23 Januari 1942 di Gorontalo, Merdeka Sebelum Indonesia

89
×

Gerakan Patriotik 23 Januari 1942 di Gorontalo, Merdeka Sebelum Indonesia

Sebarkan artikel ini
23 Januari Gorontalo
Munomen patung Nani Wartabone di lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Nani Wartabone merupakan pahlawan Nasional asal Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Dok: Dulohupa

Gorontalo – Peristiwa gerakan Patriotik 23 Januari 1942 di Gorontalo jadi momen bersejarah Rakyat Gorontalo dalam memproklamasikan kemerdekaan lebih awal dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta tahun 1945 oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

Proklamasi kemerdekaan untuk melepas dari penjajahan Belanda yang menduduki Gorontalo.

Pada hari Jumat 23 Januari 1942 pagi, pemerintah Hindia Belanda dan aparatnya ditangkap dan ditawan, bendera Merah-Putih dikibarkan, lagu Indonesia Raya dikumandangkan, dan pidato kemerdekaan diproklamasikan.

Gerakan Patriotik 23 Januari 1942 di Gorontalo dipimpin seorang ‘petani-pejuang’ Nani Wartabone (1908-1986), yang mendapat gelar Pahlawan Nasional tahun 2003.

Para sejarawan menyebutkan bahwa ‘proklamasi kemerdekaan’ tersebut mirip atau menyerupai Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Soekarno–Hatta tanggal 17 Agustus 1945 (yang juga jatuh pada hari Jumat).

Nani Wartabone yang didaulat sebagai ketua Pucuk Pimpinan Pemerintahan Gorontalo (PPPG) menyampaikan ‘pidato kemerdekaan’ didampingi wakilnya, RM Kusno Danupoyo (semacam ‘dwitunggal’ Gorontalo) di hadapan rakyat Gorontalo yang sudah berkumpul di alun-alun kota, depan Hotel Saronde kini. Mereka menaikkan bendera Merah-Putih sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya (saat itu belum pakai lirik ‘merdeka-merdeka’ tetapi ‘mulia-mulia’).

Lalu, Nani Wartabone berpidato singkat sebagai berikut: “Pada hari ini tanggal 23 Januari 1942 kita bangsa Indonesia yang berada di sini sudah merdeka bebas lepas dari penjajahan bangsa manapun juga. Bendera kita yaitu Merah-Putih, lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya. Pemerintahan Belanda sudah diambil alih oleh Pemerintah Nasional. Mari kita menjaga keamanan dan ketertiban”.