Dulohupa.id – Dinas Pendidikan Kota Gorontalo mencatat sejumlah 2443 anak tidak sekolah di daerah setempat. Hal itu disampaikan kepala Dinas Pendidikan, Lukman Kasim pada pembukaan rapat koordinasi penanganan anak tidak sekolah (ATS) yang dilaksanakan di hotel Aston, Kamis (05/12/2024).
Rapat kordinasi dibuka langsung penjabat Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid, serta dihadiri kepala-kepala sekolah, camat, lurah serta pihak-pihak terkait
Lukman menyebut jumlah anak tidak sekolah di Kota Gorontalo paling terendah se- Povinsi Gorontalo. Rinciannya kategori anak belum pernah sekolah berjumlah 1.115 orang, kategori anak yang DO atau tidak aktif berjumlah 807 orang, serta kategori anak yang lulus tidak melanjutkan berjumlah 521 orang.
“Data ini sungguh mengundang semua pihak, oleh karena itu dinas Pendidikan untuk mengambil langkah engan melaksanakan rapat koordinasi bersama pihak sekolah, camat, lurah dan pihak-pihak terkait. Sehingga tidak ada lagi anak putus sekolah di Kota Gorontalo,” ujar Lukman dalam sambutannya.
Lukman mengungkapkan, beberapa faktor anak yang tidak sekolah adalah masalah ekonomi, serta anak yang pindah domisili.
Berikut beberapa faktor yang sebabkan anak tidak sekolah:
1. Faktor sosial ekonomi
Banyak keluarga di Kota Gorontalo yang menghadapi kesulitan ekonomi sehingga Pendidikan anak menjadi prioritas yang terabaikan.
2. Faktor budaya
Masih ada anggapan bahwa Pendidikan bukanlah kebutuhan Utama, khususnya bagi anak-anak perempuan di beberapa wilayah.
3. Aksebilitas Pendidikan