GORONTALO, Dulohupa.id – Program bantuan sapi untuk warga yang digaungkan oleh sejumlah pasangan calon (Paslon) di Pilkada 2024 menjadi kekuatan yang ampuh bagi para paslon untuk meraih hati warga. Ketua DPRD Kabupaten Bone Bolango, Faisal Yunus menilai, bahwa program tersebut tidak logis.
“Program itu, tak masuk akal,” ujar Faisal yang juga Ketua DPRD Bone Bolango periode 2024-2029, Senin (7/10/2024).
Seperti Pilkada di Kabupaten Bone Bolango, program bantuan sapi ini menjadi program unggulan salah satu calon.
Faisal menjelaskan alasan dirinya menuding program bantuan sapi tersebut, tak logis. Menurutnya, program bantuan yang menjadi prioritas kandidat di Pilkada itu, tak mampu dibiayai oleh APBD yang hanya sekitar Rp. 1,1 triliun.
“1 KK 2 ekor sapi. Coba dikalkulasi dengan harga sapi Rp 10 juta per ekor. Kalau 1 KK 2 ekor, berarti anggaran yang ditelan Rp 20 juta. Nah, kalau dikalkulasi dengan jumlah KK Bone Bolango yang berdasarkan data dari Disdukcapil 55.770, maka APBD Bone Bolango habis hanya untuk membiayai program tersebut, karena totalnya Rp 1,1 triliun lebih,” jelas aleg dari daerah pemilihan (Dapil) bone pesisir itu.
Jika APBD Bone Bolango habis untuk membiayai program bantuan sapi, lanjut Faisal, bagaimana dengan program prioritas lain, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan program strategis nasional.
Khusus pendidikan, kata Faisal, berdasarkan amanat konstitusi, harus 20 persen dari nilai APBD.
“Belum lagi kita harus membayar hutang dana PEN (Pemulihan ekonomi nasional). Tahun depan kurang lebih Rp 44 miliar yang harus daerah bayar,” ujar Faisal.
Bagaimana kalau pembiayaan program bantuan sapi dilakukan secara bertahap? Faisal menjawab, tetap tidak memungkinkan. Sebab, ungkap dia, Pemkab Bone Bolango masih harus menyelesaikan piutang PN hingga 2027.
“Puluhan miliar kita keluarkan untuk membayar PEN tiap tahun. Pembayaran kalau saya tidak salah, hingga tahun 2027. Belum lagi anggaran untuk membayar gaji aparatur. Mana yang bersangkutan berjanji menambah TPP ASN, lebih parah lagi itu. Jadi, sangat tidak memungkinkan program 1 KK 2 ekor sapi dibiayai APBD,” tandasnya dan menambahkan, untuk skema lewat CSR, dirinya merasa juga kurang memungkinkan. Sebab, menurut Faisal, CSR sudah ditentukan oleh pemilik perusahaan setiap tahun berjalan.
Sementara itu, Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bone Bolango, Ismet Mile dan Risman Tolingguhu (IRIS), menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program unggulan.
Salah satunya dua ekor sapi untuk satu kepala keluarga. Program ini bagi pasangan IRIS bukan sekadar janji politik, melainkan harga diri dan kebanggaan mereka, yang didasarkan pada kesuksesan Ismet Mile saat menjabat sebagai bupati Bone Bolango pada periode 2005-2010.
Ismet Mile, yang memiliki rekam jejak kuat dalam pembangunan ekonomi berbasis agraris dan peternakan, berhasil meluncurkan program “Sapi untuk Rakyat” pada masa kepemimpinannya.
Kala itu, program tersebut mendapat apresiasi luas dari masyarakat karena memberikan dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi warga, khususnya di daerah pedesaan. Setiap kepala keluarga menerima satu ekor sapi, yang menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka.
Namun, kali ini tantangan lebih besar menanti. Dengan jumlah kepala keluarga mencapai 55.770 keluarga (KK) berdasarkan data terbaru, serta harga sapi yang terus meningkat, anggaran yang dibutuhkan untuk program ini jauh lebih besar.
Namun, pasangan IRIS meyakini bahwa dengan APBD Kabupaten Bone Bolango sebesar Rp1,4 triliun, program ini bisa dijalankan secara bertahap, dengan prioritas kepada keluarga yang paling membutuhkan.