Dulohupa.id – Penyebaran wabah virus Leptospirosis di Gorontalo tak hanya bisa menular ke Manusia, bahkan Leptospirosis bisa menyerang hewan ternak yang terkontaminasi langsung dengan urin atau kotoran tikus dengan ciri dan gejala yang sama seperti pada manusia.
Kasus penyebaran wabah Leptospirosis yang ditularkan oleh hewan tikus melalui urin atau kotoran tikus yang terkontaminasi dengan bagian tubuh yang terbuka kini mengalami kenaikan di Gorontalo. Terakhir, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mencatat sudah terjadi sebanyak 57 kasus positif dengan 4 kasus kematian yang tersebar di wilayah Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo serta Kabupaten Bone Bolango.
Beruntung, wabah ini diketahui tidak menular dari manusia ke manusia, namun hanya ditularkan dari hewan tikus ke Manusia.
“Kalau dari manusia sih saat ini belum ada, jadi masih lebih ke hewannya. Dari tikus kemudian bisa menular langsung ke manusia,” Ungkap Kabid P2P Dinkes Provinsi Gorontalo, dr. Jeane Dalie.
Namun, Kabid P2P Dinkes Provinsi Gorontalo juga menegaskan bahwa wabah Leptospirosis ini dapat menular ke hewan ternak, seperti sapi, anjing, kucing. Bahkan hewan ternak yang tertular Leptospirosis ini akan memiliki gejala yang hampir sama pada manusia, yakni munculnya kulit berwarna kuning.
“Jadi untuk masyarakat yang memiliki hewan ternak atau peliharaan di daerah bekas banjir atau ada genangan air, harus lebih berhati-hati dan mengantisipasi terkait penyakit Leptospirosis,” Ujar dr. Jeane Dalie.