Dulohupa.id – Warga di Kelurahan Tilihuwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo memprotes adanya bau busuk menyengat dari kandang ternak ayam.
Udin Rahman selaku warga setempat mengaku keberatan mengetahui adanya pembangunan kandang ayam di wilayah itu. Awalnya warga hanya mengetahui di lokasi itu hanyalah jual beli tanah.
“2004 itu saya turun gunung. Tidak lama di 2005 tanah itu dijual. Saya keberatan. Saya suka ini dibongkar,” ucap Udin Rahman.
Udin mengatakan, tiap kali adanya panen ayam yang ada di kandang itu, warga menikmati bau yang menyengat serta lalat yang banyak beterbangan.
“Setiap datangnya panen, banyak sekali ini lalat. Mana lagi bau busuk. Ini yang kami alami,” sambungnya.
Lain lagi yang dikatakan Yulinda Usman, penjual gorengan di wilayah itu. Ia mengaku bau yang menyengat membuat mereka penjual bahkan pembeli resah.
“Pembeli sempat komen. Soal lalat dan baunya. Itu saat panen dan musim hujan. Menyengat sekali baunya pak, lalat juga makin banyak,” ungkap Yulinda.
Berbeda dengan pendiri yayasan Syekh Abdul Qodir Al Jailani, KH Muhammad Ricky Ibrahim, ia mengatakan bentuk protes ini sudah kerap disampaikan kepada pemilik kandang. Namun tetap saja seperti ini.
“Protes kami ini sudah banyak kali disampaikan. Mereka ini sudah berganti-ganti tangan. Tiap ganti tangan pasti ada protes yang kami layangkan,” kata Kiai itu.
Bahkan Kiai Ricky itu mengaku, dirinya ditantang oleh pihak pemilik kandang, seolah mengatasnamakan seorang jaksa.
“Pemiliknya itu oknum jaksa, yang menantang itu orangnya. Orang itu menanyakan mana yang duluan kandang atau pesantren. Saya bilang disana binatang (ayam) di sini orang,” ucap Kiai Muhammad Ricky Ibrahim.