Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
POHUWATO

Usai Pelatihan Daur Ulang Sampah, KKN Tematik Diskusi Bersama Warga Sipayo

×

Usai Pelatihan Daur Ulang Sampah, KKN Tematik Diskusi Bersama Warga Sipayo

Sebarkan artikel ini
Sampah Daur Ulang
FGD pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan daur ulang sampah.foto: Hendrik Gani

Dulohupa.id – Usai pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan daur ulang sampah kertas dan daun kering untuk dijadikan Briket, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar Focus Group Discussion (FGD).

FGD itu bertemakan pemberdayaan masyarakat kelompok PKK dalam memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dan Briket melalui rancang bangun mesin pengolah sampah rumah tangga di Desa Sipayo, Kecamantan Paguat, Kabupaten Pohuwato.

Kegiatan pelatihan dan FGD itu berkolaborasi bersama dosen dari Universitas Ichsan Gorontalo, Evi Sunarti Antu ST.,MT, Sjahril Botutihe ST.,MT, dan dosen UNG Selvi SE.,M.Si

Pada saat diskusi itu terlihat masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan sampah rumahan mereka, entah itu dari kertas dan daun kering.

Daur Ulang Sampah
Warga saat mendaur ulang sampah dari kertas dan daun kering untuk mmebuat Briket atau bahan bakar pengganti tepung kelapa. foto: Hendrik Gani/DUlohupa

Seperti yang diungkapkan Rahmad Karim. Ia mengaku belum mengetahui bahwa sebenarnya sampah kertas dan daun kering bisa diubah menjadi Briket yang dapat bermanfaat dan menjadi nilai jual.

“Saya tidak tahu kalau ternyata sampah kertas dan daun kering bisa dijadikan Briket. Ini merupakan ilmu yang bermanfaat, karena jika ini berhasil kita kembangkan, maka secara otomatis tingkat ekonomi masyarakat disini akan meningkat,” jelas Rahmad Karim, ditemui usai FGD di Lapangan Sorga Desa Sipayo, Selasa (22/8/2023).

Briket
Olahan sampah kertas dan daun kering untuk pembuatan Briket.Foto: Hendrik Gani

Sama halnya apa yang disampaikan Yusuf Una. Ia pun tak mengetahui apa itu Briket, bahkan sampah rumah tangga miliknya hanya langsung dibakar, karena dirinya belum mengetahui sebenarnya sampah-sampah tersebut dapat dimanfaatkan.

“Saya tidak tahu, bahkan saya selalu membakar sampah yang ada,” ujar Yusuf.

Disamping itu pemateri pelatihan pemberdayaan masyarakat, Evi Sunarti Antu menjelaskan setelah pelatihan, sudah mulai ada sebagian masyarakat yang paham dengan pentingnya pemanfaatan daur ulang sampah kertas dan daun kering yang ada disekitaran mereka.

“Setelah praktek, semua peserta pelatihan sudah paham. Mulai dari segi pembuatan hingga pada pemanfaatan,” jelas Evi.

Ia juga mengaku setelah kegiatan pelatihan ini maka akan ada kegiatan lanjutan, yaitu pelatihan tentang pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga.

“Nanti beberapa minggu lagi apa yang telah kita lakukan ini akan kita cek kembali. Dan kita juga akan kembali menggelar kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos tetap dari sampah rumah tangga yang ada disekitar kita,” tandasnya.

Reporter: Hendrik Gani