Dulohupa.id – Tradisi Koko’o atau ketuk sahur yang digelar di Kota Gorontalo tahun ini sedikit dikemas berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya rute diawali dari depan rumah dinas Wali Kota Gorontalo, kini kegiatannya mengambil rute dari bundaran Saronde menuju Kelurahan Talumolo.
Terpantau di lokasi, ribuan masyarakat turut memeriahkan Tradisi Koko’o yang digelar oleh warga Talumolo tersebut pada Sabtu (01/2/2025) dini hari.
Warga rela berjalan kaki sambil membunyikan alat musik terbuat dari bambu. Mereka juga melantunkan lagu-lagu religi sepanjang perjalanan. Alat musik drum juga disediakan panitia untuk menambah semangat warga.
Ketua panitia Koko’o, Fiqram Idrus mengatakan, masyarakat yang ikut dalam agenda tahunan ini mulai dari anak-anak, remaja, pemuda hingga orang tua.
“Terutama anak-anak dan remaja, kita perkenalkan tradisi ini kepada mereka bahwa Gorontalo punya tradisi menyambut Ramadan,” ujar Fiqram.
Koko’o ini bertujuan untuk membangunkan warga agar tidak terlambat untuk bersantap sahur. Ratusan Alat musik bambu dibagikan kepada masyarakat.
“Koko’o itu identik dengan tradisional Gorontalo terutama alat musik dari bambu yang sudah digunakan sejak dulu oleh orang tua kita. Alhamdulillah sampai dengan sekarang, anak anak dan remaja kita perkenalkan dengan namanya Koko’o untuk mencintai daerah yang kaya tradisi,” papar Fiqram.