Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan melakukan impor beras sebanyak 1,5 Juta Ton guna mencukupi kebutuhan beras Nasional yang saat ini dinilai belum tercukupi.
Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapenas) RI, stok beras per 6 Oktober 2023 di gudang Bagian Urusan Logistik (Bulog) hanya mencapai 1,7 Juta Ton. Dengan rincian sebanyak 1,63 Juta Ton merupakan cadangan beras pemerintah dan 74 ribu ton stok beras komersial.
Direktur Utama Perum Bulog RI, Budi Waseso mengatakan bahwa saat ini produksi beras belum mencukip kebutuhan Nasional. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan tersebut satu-satunya cara adalah dengan melakukan impor.
“Kuota tahun ini 1,5 Juta Ton, tapi belum bisa kita realisasikan secara keseluruhan karena waktunya pendek,” Jelas Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Kemarau panjang dan badai El Nino dinilai menjadi salah satu faktor berkurangnya hasil produksi beras dan produktifitas petani di sejumlah wilayah Indonesia.
Presiden RI, Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa impor beras tetap akan dilakukan karena produksi yang ada dalam negeri belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Nasional.
Sebelumnya pemerintah telah menyampaikan bahwa beberapa bulan terakhir sejumlah wilayah Indonesia akan dihadapkan dengan kemarau dan badai El Nino. Bahkan hingga saat ini sejumlah wilayah di Indonesia tengah dilanda kekeringan yang berdampak pada produktifitas pertanian, khususnya petani sawah.**