Dulohupa.id – Prajoyo, warga Desa Harapan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Gorontalo terpaksa pakai uang pribadinya dengan membeli ratusan bantal semen untuk bangun tanggul di bantaran sungai.
Prajoyo menceritakan, selama 50 tahun dirinya tinggal di bantaran sungai di Desa Harapan, tapi minim perhatian dari pemerintah daerah Boalemo. Ia mau tidak mau harus membuat tanggul karena air sungai di tempat itu sering meluap saat hujan deras.
“Luapan air sungai yang cukup deras dengan intensitas curah hujan yang hanya tiga jam bisa membuat air sungai meluap dan masuk ke rumah. Mau tidak mau saya buat tanggul sendiri dengan biaya sendiri dan sudah menghabiskan ratusan bantal semen,” ungkap Prajoyo
Kata Prajoyo, luapan air sungai terparah sudha dua kali terjadi. Bahkan pernah pada saat jembatan di Desa Harapan penghubung antar desa di dekat rumahnya roboh dihantam banjir.
“Jadi ini sudah dua kali yang terparah pak. Bahkan pernah orang yang ngekost di rumah, garasi mobilnya hanyut dibawa banjir akibat luapan air sungai. Sehingga saya menambah tinggi tanggul dan menghabiskan 29 bantal semen, baru dua minggu roboh kembali karena dihantam air sungai yang meluap,” ujarnya.
Kata dia, selama tinggal di bantaran sungai ini belum mendapat perhatian dari pemerintah, bahkan pemerintah setempat jangankan membantu, sekedar melihat saja tidak pernah.