Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
GORONTALONASIONALPERISTIWA

Seorang Operator Sensor di Pohuwato Tewas Tertimpa Pohon

×

Seorang Operator Sensor di Pohuwato Tewas Tertimpa Pohon

Sebarkan artikel ini
Tertimpa Pohon
seorang operator sensor meninggal saat menebang pohon (Foto: istimewa)

Dulohupa.id – Nasib malang yang dialami Muhammad Nurdin Gassing (26), warga Desa Maleo, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, ditemukan tewas tertimpa pohon.

Diketahui korban tertimpa pohon di KM 39 PT Sawit Tiara Nusa, Desa Dambalo, Kecamatan Popayato, yang saat itu sedang beraktivitas sebagai operator sensor untuk menebang pohon.

Peristiwa itu bermula pada Minggu (15/05/2022), saat rekan kerjanya ke pondok untuk beristirahat, akan tetapi korban tidak bersama mereka, hanya saja sepeda motor milik korban yang terlihati di pondok tersebut.

Melihat korban sudah seharian tak kunjung pulang ke pondok, pada Senin (16/05/2022), rekan kerjanya memutuskan untuk mencari korban ke tempat yang biasa korban menebang pohon.

Setiba dilokasi sekitar pukul 10:00 WITA, mereka menemukan korban dengan kondisi tertimpa pohon dan sudah tidak bernyawa lagi, sementara alat sensor yang biasa digunakan korban untuk menebang pohon berada tepat di sampingnya.

Pada saat itu juga rekan kerjanya langsung memberikan pertolongan untuk menyelamatkan korban dengan menyingkirkan pohon dari tubuhnya. Korban pun langsung dibawa menggunakan mobil truck menuju ke rumah korban yang berada di Desa Maleo, Kecamatan Popayato.

Kapolsek Popayato, IPDA Yanuarto Tudaan, membenarkan peristiwa salah satu warga tertimpa pohon. Dirinya mendengar kejadian itu dari anggota yang saat itu sedang piket Polsek dan langsung mendatangi rumah korban.

“Korban tersebut bekerja sebagai operator sensor untuk menebang pohon kayu. Korban menebang pohon menggunakan sensor di kondisi tanah yang miring, sehingga pohon tumbang menimpa dirinya,” ujar IPDA Yanuarto, Senin (16/05/2022).

Dirinya menuturkan, diduga korban tertimpa pohon sekitar pukul 12:00 Wita, Minggu 15/05/2022, karena dirinya ditemukan sudah dalam keadaan terkapar dan tak bernyawa.

“Pihak keluarga sudah menerima kejadian yang menimpa korban dan diminta tidak dilakukan autopsi, dan langsung dimakamkan pada saat itu juga,” tutup IPDA Yanuarto.

 

(Hendrik Gani)