Dulohupa.id– Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kepolisian Daerah Gorontalo langsung bergerak cepat usai peristiwa jebolnya jalur perbatasan Gorontalo-Sulawesi Utara, minggu (31/5) malam. 70 Personil Polda Gorontalo yang dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) ditugaskan ke jalur perbatasan, untuk memperketat pengamanan perbatasan.
Pelepasan anggota personil pengamanan perbatasan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, dan Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Adnas.
“Saya atas nama pemerintah Provinsi Gorontalo, pribadi dan keluarga mengucapkan selamat bertugas kepada anda. Hal ini sangat berat karena musuh yang kita hadapi tidak bisa kita lihat keberadaannya. Saya katakan sangat berat sehingga kita harus waspada dan berhati-hati, tidak boleh main-main,” ucap Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dalam sambutannya.
70 personil kepolisian ini, nantinya akan ditugaskan di tujuh titik jalur perbatasan Gorontalo, yakni, Perbatasan Atinggola, Popayato, Tolinggula, Taludaa, Pelabuhan Anggrek, Pelabuhan Penyeberangan dan Terminal Dungingi.
“Terima kasih saya ucapkan yang tak terhingga karena anda semua rela meninggalkan anak, istri dan keluarga demi tugas negara yang diberikan di pundak anda sekalian. Saya salut kepada anda semua,” pungkasnya
Kepada petugas Rusli juga berpesan kepada petugas untuk terus bersikap humanis dalam melaksanakan tugasnya. Ia juga meminta para petugas agar tetap waspada dan memperhatikan protokol kesehatan selama bertugas nanti.
“Saya mendapatkan laporan dari Pak Kapolda bahwa ada sebagian anggota yang terpapar. Tapi, alhamdulillah setelah di karantina perlahan membaik,” lanjut Rusli.
Gubernur Rusli juga menyerahkan alat pelindung diri (APD) dan vitamin kepada petugas yang akan berjaga. Masing-masing perbatasan di isi oleh 10 personil jaga. Secara keseluruhan ada 240 personil yang dilibatkan dalam operasi aman nusa ini. (IKBAL)