DULOHUPA.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo memproyeksikan APBD pada 2020 mendatang naik 2,58% atau menjadi Rp 2 Triliun atau Rp 2.006.064.139.749,00.
Hal itu terungkap pada penyerahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kepada DPRD Provinsi Gorontalo, Selasa (16/7/2019).
“Mengalami peningkatan 2,58% atau sebesar Rp 50.397.545.493,00 dibandingkan pendapatan daerah pada APBD 2019 sebesar Rp1.995.666.594.256,00,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba yang didaulat membacakan sambutan gubernur pada rapat paripurna tersebut.
Pendapatan tersebut sejalan dengan proyeksi belanja daerah yang akan difokuskan untuk pengentasan kemiskinan, kebutuhan infrastruktur dan fasilitas umum, pendidikan dan akses kesehatan masyarakat.
Selain itu, ada juga program untuk pengembangan ekonomi masyarakat, mendorong penguatan ketahanan pangan serta upaya dalam pengembangan potensi-potensi unggulan dan kewilayahan daerah.
Melalui usulan KUA-PPAS 2020 yang akan dibahas oleh para legislator Puncak Botu tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo menetapkan beberapa indikator dan target pembangunan pada 2020 nanti. Diantaranya Pertumbuhan Ekonomi 6,69%, Indeks Gini 0,39 poin, Indeks Pembangunan Manusia 68.71 poin serta Persentase Penduduk Miskin turun menjadi 15.00%.
Pada kesempatan tersebut pula, DPRD Provinsi Gorontalo juga telah menyetujui usulan Perubahan KUA-PPAS 2019 untuk dilanjutkan pada pembahasan Perubahan APBD 2019 sesuai dengan mekansime.(DP 01/ Rls)
