Scroll Untuk Lanjut Membaca
EKONOMIPERISTIWA

Pasca Lebaran, Harga Bahan Pokok di Kota Gorontalo Terpantau Stabil

80
×

Pasca Lebaran, Harga Bahan Pokok di Kota Gorontalo Terpantau Stabil

Sebarkan artikel ini
Salah satu pegang sembako di Pasar Sentral, Kota Gorontalo/Foto: Yunita Humola

Dulohupa.id-Pasca Idul Fitri 1442 H, harga sejumlah bahan pokok yang sempat naik di Kota Gorontalo, perlahan mulai turun dan stabil. Hal tersebut menurut pantauan dulohupa.id di pasar Sentral Kota Gorontalo, Rabu (19/05).

Salah satu pedagang Pasar Sentral, Ismet Akili menyebutkan, saat ini telur dan minyak kelapa terpantau mengalami penurunan harga. Meski penurunan harganya masih sangat lambat karena permintaan yang masih tinggi. 

“Banyaknya permintaan di kandang membuat pihak kandang menaikan harga pokok telur sedangkan minyak kelapa tidak tahu kenapa harganya belum turun,” tutur Ismet kepada pihak Dulohupa.id disela-sela ia melayani pembeli.

Sebagai perbandingan, dia menjelaskan harga jual di lapaknya untuk telur dengan ukuran yang paling kecil, sebelum lebaran harganya Rp 39 ribu per bak. Menjelang lebaran melonjak sampai Rp 48 ribu per bak dan sampai saat ini hanya turun hingga Rp 45 ribu per bak.  

“Saat ini dengan harga begitu saya hanya mengambil sedikit keuntungan. Tak apalah asal penjualan lancar, sedikit untung tak masalah,” ungkapnya.

Selanjutnya, Ismet menambahkan bahan pokok yang lain seperti beras stabil di kisaran Rp 500-550 ribu per 50 kilogram. Sama halnya dengan Gula Pasir. Namun, ia memprediksikan beberapa bahan pokok akan terus mengalami penurunan setelah tujuh hari pasca lebaran. 

Sementara Rita, pembeli di Pasar Sentral mengungkapkan, bahwa kenaikan harga masih terhitung stabil selama tidak ada kelangkaan.

“Saya kan punya usaha warung makan, jadi belanjanya di Pasar Sentral karena lebih murah dan buka setiap hari. Kenaikan harga menurutku sih stabil-stabil saja, hanya telur saja yang masih agak naik. Harapannya, harga bahan pokok bisa kembali normal dan stoknya tetap ada,” tutup Rita dengan tersenyum.

Reporter: Yunita Humola