Dulohupa.id- Yitno Juli, pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato mengaku terpaksa mengecilkan ukuran tahu dan tempe yang dibuatnya karena dampak harga kedelai naik.
“Dengan naiknya harga kedelai ini terpaksa ukuran tahu dan tempe dikurangi. Karena kita tidak ikut menaikkan harga tahu dan tempe,” ungkapnya.
Kenaikan harga kedelai ini kata Yitno, akan berdampak pada pengusaha tahu tempe yang berada di Kabupaten Pohuwato. Sebab beberapa bulan terakhir harga kacang kedelai berada dikisaran Rp.10 ribu hingga Rp.11.500.
“Sebelumnya harga kacang kedelai hanya sekitar Rp.7 ribu hingga Rp.9 ribu per kilogramnya. Namun saat ini harga kacang kedelai tersebut naik menjadi Rp.11.500 rupiah,”jelasnya.
Saat ini ia juga merasa hasil penjualan tahu dan tempe menurun dan diduganya hal tersebut disebabkan naikknya harga minyak goreng. Harapannya pemerintah daerah bisa mencarikan solusi agar masalah yang ada segera teratasi.
“Apa lagi saat ini juga harga minyak goreng naik, jadi omset penjualan tahu dan tempe menurun, saya berharap semoga pemerintah dapat memberikan solusi agar supaya harga bahan baku ini kembali normal lagi,” imbuhnya.
Reporter: Hendrik Gani