Gorontalo – Pada peringatan Hari AIDS Sedunia yang tepat jatuh pada hari Minggu (1/12/2024) penyakit HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan yang sangat serius di Provinsi Gorontalo. Menormalisasi penyimpangan dinilai menjadi salah satu penyebabnya.
Dosen jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UNG Reinaldi Julfirman Saleh, meminta Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo serius dalam menanggapi situasi ini. Lebih lanjut Reinaldi meminta Dinkes bergerak aktif dalam upaya-upaya Preventif/Pencegahan. Menurutnya, data yang hari ini dipegang pemerintah boleh jadi belum menjadi keseluruhan data dilapangan.
“Boleh jadi data hari ini belum menjadi keseluruhan data dilapangan, sebab isu HIV masih dianggap sebagai aib bagi sebagian besar penderita,” ungkap Reinaldi saat dijumpai di Gedung Kesmas UNG saat persiapan malam puncak Dies Natalis Kesmas UNG ke-XVI minggu (1/12/2024).
“HIV dan TB itu ibarat tanaman wortel, apabila ada sebagian terlihat dipermukaan maka akan lebih besar dari itu yang tertanam didalamnya,” tuturnya.
“Itu artinya, angka penyakit HIV di Provinsi Gorontalo hari ini yang mencapai seribu boleh jadi lebih tinggi dari itu angka penyebarannya,” lanjutnya.
Lebih lanjut pendidik yang akrab disapa Jul itu menuturkan bahwa masalah HIV bukan hanya masalah penyakit menular seksual semata melainkan isu stigma terhadap penderita yang kerap menghalangi upaya pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Sosialisasi sebagai bentuk upaya mencegah HIV dinilai masih kurang efektif, perlu adanya upaya-upaya yang lebih maksimal dengan melibatkan seluruh pihak pemerintahan baik penegak hukum hingga tokoh agama.